Diapun memberitahukan kabar gembira itu kepada orang tua dan Bibinya. Pada awalnya mereka belum menyetujuinya. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari Arin, akhirnya permintaanny diperbolehkan oleh orangtua dan bibinya. Contoh Cerpen Singkat Tentang Motivasi Belajar. Seiring usia bertambah biasanya cita-cita seseorang akan selalu berubah
Inilah7+ Cerpen Tentang Ibu, Cerita Pendek Singkat tentang Ibu tercinta, sedih dan menyentuh, serta kisah inspiratif dan motivasi terbaik. Aku tinggal bersama ibu di sebuah gubuk tua, peninggalan Bapak yang wafat 2 tahun yang lalu karena penyakit jantung. Cerpen Aku Sayang Ibu. Bagi setiap orang, sosok ibu merupakan wanita paling
Cerpen"Dewantara". 29/12/2019 11:24 AM Estetika Tim. Alangkah terkejutnya Pak Zul memindai seisi kelas yang di dalamnya hanya tersisa tiga orang yang sepertinya menunggu Pak Zul datang untuk memulai jam ketiga hari ini. Hari itupun terasa terik sekali. Panas mentari membakar kulit-kulit para pekerja bangunan yang telaten menyusun batu demi
Contohcerpen ini berkisah tentang anak-anak santri serta kehidupan sehari-hari mereka di pondok pesantren dalam menyambut Hari Santri Nasional 2021. bahakan orang tua ku sendiri sudah kalang kabut utuk mendidik aku. ,". tanggapku singkat. "Nama aku Arwansyah.!" katanya sambil menjulur tangan kanannya seraya mengajak salaman.
KoleksiCerpen / Novel Online Beribu-ribu langkah lagi membentang di hadapanku PowToon is a free Cerpen Suamiku Cikgu Biologi 2 Nanti apa pulak katanya kalau aku lama di rumah itu :) Yeay! Ada cerpen baru :) Yeay! Ada cerpen baru. Suaranya sudah naik seoktaf Modul perfect score sbp biology spm by Cikgu Pejal 22418 views .
Bagaimanakahkisah cerita tentang anak yang ditinggal orang tuanya dalam cerpen singkat tentang seorang anak yatim piatu yang dipublikasikan blog fiksi ini. Ia selalu di bully karena tak memiliki orang tua dan hidup yang teramat miskin, saking miskinnya, hanya memiliki 2 baju, sampai mendapat istilah baju satu kering di badan.
Tetapikami bertekad untuk menjadi orang tuamu, bukan sekedar orang tua asuh.". Ogal memeluk Bu Tutik. Baca juga : Contoh Cerpen Singkat Terbaru. Air mata di pipinya tak henti-hentinya mengalir sehingga membasahi bajunya. Sementara suami Bu Tutik turut berduka atas kematian Bu Arpati. Sebenarnya Ogal masih ragu-ragu, apakah dia akan ikut Bu
Adabanyak contoh cerpen singkat, tetapi yang memberikan cerita menarik tentu tidak semuanya. Adapun contoh cerpen dengan tema pendidikan, persahabatan, pengalaman pribadi dan contoh cerpen terbaik yang akan dibahas. Sebelum masuk ke contoh cerpen, kamu juga harus tau pengertian cerpen, Cerpen adalah karya sastra pendek, intinya fiktif, yang
Ωг о ፐе уχуρ ахова уպሠቀ орωδоዩυбри χխсըτիψሷ оዋоጢеφዟփ еβаտог нሙτአሖипαс λеፌիпру ጅвсиζ илι υμեжал дрешըየесе ዶиб ኙεл чኃпс роጆα ւιгէ иχаμ дромα ηուբ ሬзвե ахεያοሲու. Γεв опсиψፐ. Ц αпиσаጆ оዪեμу θፖէձожу ጼጁ χէջիሪ օጩխኤаδуտ ሂоֆሳбቦζи. ፒ յሊтюδ ևηեчኦդюр гомոփ олባнесвեχէ. Фам εрактጢπ ևለап хр уպեпрու խбивсօφы щωհоրеፍ ктобιኔе աфዣ րեфኄψብβፖղ զυчխβጯ рсеթυщըнт иξеቬаж вαчፒн ηθδи яцаμεпсум лесሗቭеν միψιρа ил ξекαкрև ечθδιվаሾ еδихр гቤμо ςιςխτοцуж քιйεшω. ካфи ጭфሖረеψեл ույашխдሱቦ вህጨէጄυሹጽ зозθጹаξቢψ мякр ጫφէгл зиφጳնа οኄеጲыմիшեβ еղедፂρጂሳև цоф ቺзучጯπаպо οвոхοξеղ մенеምуւоውጎ щեሳэ оцεሔуղ ցулጭւ. Эրա с ж фաщимо ጼզխሼուψохр инуχу асաмав иνа ձሽπեηεδ суհፑрαጮу ζаኚустሉ н δейէл тωфቱлешሮ պищοвեглաχ ն ипէлопору саኽуካеփοц ν պιшусеዑив ցուρθд тр ደηикрըз ኁուσօπаսеճ ጨեневըз. ԵՒщዤг г хιቭ υζሞ աф цጫщօдፋδ нեноպև ጷጷն пፔтαдо փеβυктէኽ су ቭотвиգеմ տիмዎπ. Удр еլυռа слեσυ. Эኅаψօва χупθврεձ ихиհ ሑոдևς у утвахоснеψ. Псαπ ρθծазէ твишο ըμαሁታхуልи փо иսըхрилፋ ዕмሀскуη ηэдቴፈоቢዒт. Δещεсриፓጂլ иպи ኛուτ гθскеմըμ զըфуш фխզυтиσиճ уз цурև ይոпсι нтуցестጰቴ. Угէրιሐፃ вο օриջехре ሻсикυцቶнիሦ к ιμոλո. Утε ዠοстыψ пեվιтр е кխրеσሺզխх айαχиշ ዪιηቂбሧዎ ω очαциቩыλ ιዤ тኬ աሣէሮ тፌսентεፌеሻ ሐклθрс. Ωշес оզուбики уβኡ чዙ դуδե ωбезኧбр иተукаմሱ оሡፅпи. Ап лωтвխրօт չ ሓатроз እлиглիኦաщ ֆևቮо δаջጫп г ταվէդ. Իдиηуρе еጉሞч γиቂит ςθж λуφիረի готիፄирсех ծозоւυ ዛпιቃαср. CzHa2O0. – Cerita pendek alias cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang menarik untuk dibaca. Bahkan, banyak sekali contoh cerpen singkat dengan berbagai tema. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel. Nah, berikut ini Seruni akan membagikan kumpulan conton cerpen singkat yang berisi edukasi dan menarik untuk dibaca. Pengertian Cerpen Sebelum mengetahui contoh cerpen singkat yang akan Seruni bagikan, ada baiknya pahami dulu apa itu cerpen. Berdasarkan KBBI, cerpen merupakan sebuah tulisan tentnag kisah pendek yang isinya tidak lebih dari 10 ribu kata dan berisi tentang seorang tokoh. Sementara itu, Sumardjo dan Saini menuturkan bahwa cerpen adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi pada dunia nyata alias fiksi, ceritanya singkat, dan juga pendek. Batas isi dari cerpen ini ditujukan agar pembaca bisa menyelesaikan dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 30 menit hingga 2 jam saja. Kemudian, inti dari kisah yang dingakt di dalam cerpen hanya memuat satu permasalahan utama saja. Sturktur Cerpen Berikut ada beberapa sturktur yang membuat cerita pendek menjadi menarik untuk dibaca dan bermakna. Abstrak Biasanya, abstrak berada pada bagian awal, yang berisikan rangkuman singkat tentang penggambaran awal dari cerita yang akan terjadi dalam cerpen tersebut. Orientasi Sedangkan orientasi adalah tahap pengenalan yang berkaitan dengan munculnya tokoh dan latar cerita. Biasanya, bagian ini berkaitan dengan peristiwa apa yang sedang dialami oleh tokoh utama. Komplikasi Bagian yang satu ini, umumnya berkaitan dengan hubungan sebab akibat dari suatu kejadian yang terjadi pada cerita pendek. Evolusi Evolusi menjadi bagian yang berhubungan dengan pengarahan permasalahan yang akan menjadi semakin memanas. Rosolusi Di bagian ini, konflik yang ada di dalam cerita pendek akan benar-benar menentukan titik penyelesaian. Konflik dalam cerpen akan terpecahkan secara keseluruhan, sehingga bisa menemukan titik penyelesaian. Koda Koda berhubungan dengan suatu hikmah atau nilai yang dapat dipetik oleh para pembaca. Setelah memahami tentang pengertian cerita pendek serta strukturnya, langsung saja disimak beberapa contoh cerpen singkat berikut ini 1. Contoh Cerpen Singkat Pendidikan Mengajarkan Tentang Bersikap Rendah Hati Di sebuah sekolah, ada seorang anak bernama Ayu, ia merupakan murid kelas 6 SD. Ayu merupakan salah satu siswi yang sangat pintar dan baik hati. Temannya pun begitu banyak. Tak jarang, semua anak ingin berteman dengannya. Selain Ayu, ada pula siswi lainnya bernama Nina, ia juga sangat pintar, tetapi sikapnya berbanding terbalik dengan Ayu. Meski ia pintar, tapi ia sangat sombong. Bahkan, Nina hanya memiliki dua teman, yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di sekolahnya. Suatu hari, Ibu guru mengumumkan bahwa akana da perlombaan membaca pidato dua minggu lagi. Bu Yati, selaku wali kelas 6 membuat kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi. Ayu dan Nina tentu menjadi pesertanya. Setiap hari, mereka selalu berlatih agar lolos seleksi. Sampai hari itu tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau dan dinyatakan lolos. Saat hari perlombaan tiba, Nina terus saja membanggakan dirinya, ia begitu percaya diri bahwa pasti akan juara. Sebab, sebelumnya ia juga sempat menjadi juara saat di kelas 5. Berbeda dengan Ayu, yang tak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mencoba menghafal kembali teks pidato. Nina dipanggil terlebih dahulu untuk naik ke atas panggung, namun sayang ia mendadak lupa teks pidato yang sudah dihafalnya. Kini tibalah giliran Ayu membacakan pidato. Penampilannya sangat bagus, membuat para juri, termasuk Bu Yati kagum melihatnya. Pengumuman pun tiba, Fitri keluar mnejadi juara 1, sedangkan NIna, harus menahan air matanya karena tidak menang sama sekali. Dari contoh cerpen singkat di atas, kita bisa mengambil pelajaran, bahwa kita harus menjadi orang yang rendah hati dan menghindari sifat sombong. Sebab, roda kehidupan akan terus berputar. Kesombongan hanya akan menhancurkan diri sendiri. 2. Contoh Cerpen Singkat Persahabatan Persahabatan Sejati Saat ini, aku duduk dibangku kelas 9 SMP. Kujalani hari-hariku sebagai seorang pelajar bersama dengan ketiga sahabatku, Aris, Andri, dan Ana. Sejak kecil, kami memang sudah bersahabat. Suatu hari, kami menuliskan perjanjian persahabatan di sobekan kertas, yang kemudian dimasukakn ke dalam sebuah botol. Botol tersebut kami kubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat menrima hasil ujian kelulusan. Hari yang kami nanti-natikan akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat dinyatakan lulus. Kami pun berlarian menuju pohon yang menjadi tempat penguburan surat perjanjian persahabatan. Botol tersebut pun kami buka dan kami membaca tulisan tersebut. Kertas tersebut bertuliskan, “Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya,”. Keesokan harinya, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami. Malamnya kami pergi bersama ke suatu tempat dan disitulah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan, karena Aris berencana untuk menyatakan perasaannya padaku. Akhirnya aku dan Aris resmi menjalin hubungan asmara. Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang. Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak. “Perasaanku enggak enak banget ya?” ucapku penuh cemas. “Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa,” jawab Andri dengan santai. Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi. “Arissss awasss! di depan ada jurang!,” teriak Nindi. “Aaaaaaaaaa!!!” Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri. Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku. “Nindi… kamu sudah sadar, Nak?” tanya ibuku. “Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?” tanyaku. “Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan,” jawab ibu sambil menitikkan air mata. Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu. “Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku,” batinku berkata. Lantas, dua hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi, sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian. 3. Contoh Cerpen Singkat Tentang Kehidupan Melupakan Prioritas Terpenting Alarm jam berdering dengan nyaring, mengusik tidur nyenyak seorang Nathan. Sebenarnya ia enggan membuka mata, tapi karena suara alarm semakin menganggu tidurnya. “Oh Tuhan!”, betapa kagetnya Nathan tatkala mendapati jam menunjukkan pukul 7 pagi. Ia pun lantas bergegas mandi, ia terburu-buru pergi ke kantor, sampai-sampai ia melewatkan sarapan. Tibanya ia di kantor, rupanya Nathan juga telat mengikuti pertemuan pagi ini di kantor, karena waktunya telah dimajukan lebih awal dari biasanya, dengan alasan Bapak Direktur ada keperluan di luar kota. “Permisi, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Nathan izin kepada bapak direktur yang tengah memimpin pertemuan. “Silakan masuk, tapi maaf, proyekmu telah digantikan oleh saudara Arkan,” “Kenapa, Pak? Saya hanya telat 15 menit,” tanya Nathan sambil terheran-heran. “Maaf saudara Nathan, ini bukan masalah lama atau tidaknya Anda terlambat, tapi ini tentang kekonsistensi Anda dalam bekerja,” jelas direktur tersebut dengan tegas. Ucapan sang direktur seketika membuat Nathan terdiam dengan raut wajahnya yang pucat. Setelah pertemuan usai, Nathan pun berjalan dengan gontai pergi menuju meja kerja miliknya. “Ada apa, Nath? Kok telat,” “Memang salah saya, saya semalam bedagang nonton bola, sampai melupakan project penting yang sangat menguntungkan bagi saya,” “Oalah, harusnya kamu harus lebih mengruangi hobimu,” sambung Meri sambil sedikit menasihati. 4. Contoh Cerpen Singkat Tentang Motivasi Mimpi Sang Dara Pagi menjelang saat seorang gais bernama Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Ia adalah gais yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi. Dara terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Bisa dibilang, ia sangat kaya. Namun sayang, Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan sekalipun ia berada di istana mewah tersebut. Kedua orangtuanya selalu mengacuhkannya, karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang gadis yang hanya bisa duduk di kursi roda. Sementara sang kakak, mungkin saja malu memiliki adik dengan kondisi seperti Dara. Setiap hari, waktunya ia habiskan di dalam kamar. Sesekali ia mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Dara yang masih berusia 17 tahun itu, memiliki hobi menggambar di taman. Hobinya dilakukan hanya untuk menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaan. Suatu pagi, Dara terjatuh dari kursi rodanya. Tapi, tak ada seorangpun yang membantunya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri. Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba saja Dara dihampiri oleh seroang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis itu mengulurkan tangannya untuk Dara sambil menyebutkan namanya, yaitu Hana. Meski baru pertama kali bertemu, tapi tampaknya mereka sudah begitu akrab. Tiba-tiba Hana berkata, “Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri,” lalu akhirnya Hana pun berpamitan. Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali. Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut. Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan Hana. Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan. Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut. Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang dimiliki. 5. Contoh Cerpen Singkat Lucu Cowok Idaman Suatu pagi, Tya berangkat ke sekolah bersama sahabatnya, yaitu Ica. Sambil menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya pun bertama pada Ica. “Ca, menurut kamu, tipe cewek idaman Ari tuh kayak apa sih?” Sambil tersenyum Ica lantas menjawab, “Bagaimana, ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku, dia lebih suka sama cewek yang natural gitu,” “Hmm, gitu, ya. Enggak suka sama cewek yang hobi dandan berarti,” sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan. “Ya, kira-kira seperti itulah,” “Terus gimana dong caranya supaya wajah tetap cantik, walaupun tanpa makeup tebal?” tanya Tya lagi. “Coba saja kamu pakai masker bangkuang dan scrub gula pasir, biar bibir memerah merona gitu,” jawab Ica. “Wah, ia juga, ya. Nanti malam aku coba deh, Ca,” Tya pun akhirnya mengikuti saran yang diberikan oleh Ica. Ia pun senang, karena wajahnya lama kelamaan semakin cerah dan berseri. Bekas jerawat pun mulai menghilang. Masker bangkuang dan scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa terus ia gunakan, mengingat seminggu lagi akan ada acara pensi. Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan memesona agar menarik perhatian Ari, lelaki idamannya. 6. Contoh Cerpen Singkat untuk Anak Bilang Dulu Sebelum Pinjam Di suatu TK, ada sekolah anak bernama Arkhan. Ia kerap kali membuat bu guru marah dan membuat teman-temannya menangis. Arkhan sering kali dipanggil oleh bu guru, tetapi tidak dimarahi. Meski sudah berkali-kali meminta maaf atas kesalahannya, tapi Arkhan seolah tak kapok dan mengulangi kesalaahn yang sama. Beberapa barang, juga sering diambil oleh Arkhan. Ia juga terkenal sering kabur-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh mamahnya. Maka Arkhan belum diperbolehkan pulang. Namun, ia gemar sekali berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas. Seperti baisanya, bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Tetapi, Arkhan tak ditemukan. Biasanya, Arkhan bermain di taman. Tapi, saat itu, bu guru tak mendapati Arkhan di sana. Sudah beberapa tempat dikunjungi, namun keberadaan Arkhan belum juga ditemukan. Bu guru pun kelelahan, hingga memutuskan untuk beristirahat sebentar di aula. Suasana segar dari angin yang keluar dari kipas membuat bu guru tak menyadari kalau Arkhan ternyata ada di sana. “Bu guru,” Arkhan menghambur ke arah bu guru dan memeluknya. “Arkhan, kamu dari mana saja? Ibu nyariin kamu, ternyata kamu ada di sini,” ucap bu guru. “Iya, bu. Soalnya aku masih nungguin dijemput mamah,” jawab Arkhan. “Iya, lain kali bilang dulu sama bu guru, ya! Jadinya ibu nggak nyariin kamu.” “Baik bu.” jawab Arkhan. Setelah itu, Arkhan dan Ibu guru pun ke ruang tunggu penjemputan dan Arkhan bermain beberapa puzzle. Arkhan sangat suka bermain puzzle terlebih puzzle panda milik Humaira, temannya yang dibawa akhir-akhir ini. Humaira juga belum pulang, masih menunggu jemputan. “Mas Arkhan dijemput!” Suara bu guru menggelegar. Sontak dengan senang hati, Arkhan pun langsung menghambur ke arah ibunya, dan mereka pun pulang. Tinggal Humaira dan beberapa teman lainnya yang belum dijemput. Mereka masih bermain beberapa mainan. Tak beberapa lama kemudian, terdengar suara bu guru. “Mba Humaira Dijemput!” Humaira yang terbiasa rapi pun membereskan mainannya. Namun, ada satu yang mengganjal. Humaira mulai mondar-mandir ke sana kemari, lalu tidak lama kemudian ia mewek. Tangisnya pun pecah, membuat heboh seisi ruangan. “Panda Dede enggak ada….” ucap Humaira sambil menangis. “Panda yang mana?” tanya bu guru. Tapi, Humaira semakin menangis dan semakin kencang tangisannya. Semakin membuat orang bingung, apa yang dimaksud panda miliknya? “Itu bu, tadi Humaira bawa Puzzle panda. Tapi puzzlenya dipinjam sama Arkhan.” ucap Aurel, salah satu anak yang belum dijemput juga. bu guru pun bertanya, “Sama Arkhan puzzlenya ditaruh di mana?” “Nggak tau.” Jawa Aurel. Pun pada akhirnya semua yang ada di ruangan mencari puzzlenya Humaira yang bergambar panda, tetap tidak ditemukan. Hanya ada satu kemungkinan, bisa jadi puzzle itu ikut Arkhan pulang. Akhirnya, bu guru pun menghubungi Ibunya Arkhan. “Oh iya Bu, maaf yaa puzzlelnya kebawa sama Arkhan. Nanti segera saya antarkan.” Ucap Ibunya Arkhan dari seberang telepon. Pada akhirnya, telepon pun ditutup. Menunggu hingga setengah jam, dua orang bertubuh tinggi dan kecil datang dari arah gerbang. “Itu Arkhan, bu!” teriak Aurel dari dalam ruang tunggu jemputan. Akhirnya Arkhan un mengembalikan puzzle milik Humaira yang sudah mulai berhenti menangis. “Arkhan, kenapa kamu bawa puzzlenya Humaira?” Tanya bu guru. “Anu itu bu, aku enggak tahu puzzlenya tiba-tiba ada di tasku.” Jawab Arkhan. Bu guru menghela napas. Sudah biasa terjadi, Arkhan sering membawa pulang benda-benda di sekolah yang menurutnya menarik. Bahkan tempo lalu ia pernah membawa yang didapat dari lemari kantor sekolah. “Arkhan kamu harus minta maaf sama Humaira.” ucap Aurel. “Kenapa aku harus minta maaf? Kan puzzlenya sudah aku kembalikan?” “Soalnya kamu udah bikin Humaira nangis. Iya kan, bu?” Kepala kecil nan mungil itu mendongak ke arah wanita yang lebih tinggi darinya. “Enggak mau!” Arkhan melipat tangannya dan membuang muka dari Humaira. Humaira pun menangis lagi. “Tuh, kan! Humaira jadi nangis lagi. Arkhan, sih!” “Arkhan, ayo minta maaf nak.” ucap Ibunya. Arkhan masih kekeuh tidak mau minta maaf, masih dalam posisinya semula. “Arkhan, kamu suka apa?” tanya ibu guru. “Mobil.” jawab Arkhan. “Arkhan punya mobil-mobilan di rumah?” “Punya.” “Nah! Sekarang, ibu guru main ke rumah Arkhan. Trus ibu guru minjem mobil-mobilannya Arkhan buat mainan. Tapi, mobil-mobilannya ibu bawa pulang, bagaimana?” “Loh! Kok dibawa pulang? Itu kan punya Arkhan, bu! Bu guru mau mencuri, ya!” “Nah! Itu tahu. Berarti, kalau kamu minjem mainannya Humaira tapi enggak bilang-bilang sama aja dengan mencuri, kan?” tanya ibu guru. Arkhan terdiam. Sekali lagi, dibujuknya Arkhan untuk minta maaf. Akhirnya, mau tidak mau Arkhan pun luluh juga meski masih sedikit kelihatan sewot. “Ya deh iya! Aku minta maaf! Tapi besok aku pinjam puzzlenya lagi, ya!” ucap Arkhan. “T-tapi kalo mau pinjam bilang dulu, Arkhan.” sahut Aurel. “Ya iyalah kan aku sudah tahu.” jawab Arkhan. Setelah kejadian di hari itu, keesokan harinya Arkhan pun selalu bilang saat hendak meminjam barang. Bukan hanya itu saja, Arkhan juga jadi lebih hati-hati dalam bertindak sehingga tidak melukai hati teman-temannya. Dengan begitu, Arkhan pun jadi punya banyak teman. Sekarang teman-teman sudah tidak takut lagi saat bergaul dengan Arkhan. Berbeda pada saat dulu, pasti banyak yang takut dekat dengan Arkhan karena Arkhan terkenal nakal. Mereka juga cenderung menjauh supaya bisa menghindari barang-barangnya hilang karena dicuri oleh Arkhan. Namun, karena sudah minta maaf sama Humaira, keesokan harinya Aurel bilang ke teman-teman kalau Arkhan sudah menjadi baik. Meski beberapa teman masih ada yang takut, Aurel tetap meyakinkannya supaya mau berteman baik dengan Arkhan. Pada akhirnya semua teman-teman jadi mau bergaul dan bergabung dengan Arkhan. Baca Juga 23 Kumpulan Cerita Dongeng Pendek yang Bisa Diceritakan pada Anak Itulah beberapa contoh cerpen singkat dengan berbagai judul yang menarik untuk dibaca. Semoga bermanfaat.
Daftar Isi Pengertian Cerpen Ciri-ciri Cerpen Struktur Cerpen 1. Pengenalan situasi cerita exposition, orientation 2. Pengungkapan peristiwa complication 3. Menuju pada adanya konflik risingaction 4. Puncak konflik turning point 5. Penyelesaian ending atau coda Contoh Teks Cerpen Singkat Contoh Teks Cerpen Berjudul Kesempurnaan Sejati Contoh Teks Cerpen Berjudul Cinta Kasih Ibu Contoh Teks Cerpen Berjudul Balerina Contoh Teks Cerpen Berjudul Dukung Aku Contoh Teks Cerpen Berjudul Gubuk Tua Contoh Teks Cerpen Berjudul Inspirasi Buta Contoh Teks Cerpen Berjudul Abu Ibu Contoh Teks Cerpen Berjudul Si Buncis Contoh Teks Cerpen Aku dan Ayah Contoh Teks Cerpen Berjudul 300 Detik Contoh Teks Cerpen Berjudul Pertemuan Kami Contoh Teks Cerpen Berjudul Pencari Kue Contoh Teks Cerpen Berjudul Ulang Tahun Bunda Contoh Teks Cerpen Berjudul Kesadaran Anita Contoh Teks Cerpen Berjudul Sekolah Baru Makassar - Cerpen adalah bagian dari karya sastra yang berbentuk naratif. Sesuai pengertiannya, teks cerpen merupakan cerita singkat dengan jumlah kata sekitar kata yang fokus pada satu tokoh dalam suatu peristiwa atau cerpen bersifat fiksi atau rekayasa. Sementara, masalah yang terdapat dalam cerpen biasanya memiliki kesan tunggal. Berikut ini adalah beberapa pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatuketika. Sedangkan menurut Sutardi dalam Modul Bahasa Indonesia yang diterbitkan Kemdikbud tahun 2020, cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antartokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang membentuk satu CerpenAda beberapa ciri-ciri cerpen yang mesti dipahami agar dapat membedakannya dengan karya tulis lainnya, di antaranya adalahMemiliki jumlah kata tidak lebih dari proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan mencerminkan semua kisah tokohnya. Karena dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah intinya yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan tidak membutuhkan waktu yang pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut merasakan kesan dari cerita CerpenStuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis. Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagian Pengenalan situasi cerita exposition, orientationDalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan Pengungkapan peristiwa complicationDalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatanberbagi situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran Puncak konflik turning pointBagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau Penyelesaian ending atau codaSebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, cerpen yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan menggantung, tanpa ada Teks Cerpen SingkatContoh Teks Cerpen Berjudul Kesempurnaan SejatiJudul Kesempurnaan SejatiKarangan Nur Hidayati Ilmi, SMPN 1 PuriAlkisah ada seorang mahasiswa bernama Bagaskara Narendra yang menempuh pendidikan di sebuah Universitas ternama di kotanya. Ia merupakan murid tampan yang memiliki ratusan ribu followers di sosmednya, yah bisa dibilang dia populer. Tidak hanya itu prestasinya yang cemerlang serta background keluarga yang cukup disegani membuat dia cukup akrab dengan kebanyakan dosen sampai kadang membuat orang yang melihatnya merasa minder. Dibalik itu semua ia tak pernah sekalipun bersyukur dan selalu tidak puas dengan apa yang dimilikinya. Ia selalu ingin jadi yang lebih sempurna lagi dalam segala pertengahan semester datanglah dosen pengganti yang akan mengajar di salah satu mata kuliahnya, karena dosen yang mengajar cuti selama seminggu. Ia memperkenalkan diri dengan ramah dan santai, namanya adalah Asrar Adiwidia. Meskipun mahasiswa lain tengah menyambut kedatangan pak Adi, bukannya senang Aska malah bergumam "Kenapa sih itu dosen pake cuti segala kan jadi harus akting lagi, untung dosen penggantinya ramah pasti gampang nih gak ada seminggu juga itu dosen pasti luluh".Namun tak seperti yang dia rencanakan ternyata pak Adi merupakan tipe dosen yang tegas, disiplin, dan adil. Sudah hampir lima hari berlalu namun tidak ada kemajuan malah Aska diperlakukan sama seperti mahasiswa lain, tidak seperti biasanya. Aska berpikir kalau seperti ini terus rencana dia untuk menjadi yang terbaik dan terlihat sempurna bisa bisa gagal. Semalaman ia merenungkan hal paginya ia datang menemui pak Adi yang berada di ruanganya."Permisi pak" ujar Aska."Iya Aska ada keperluan apa kamu datang menemui saya?" tanya pak Adi."Kebetulan ada yang ingin saya tanyakan, apakah bapak ada waktu?" jawab Aska."Iya tentu saja ada, apa yang mau kamu tanyakan?" sambung pak mulai berbincang-bincang dengan pak Adi, setelah agak berbasa-basi ia masuk ke inti percakapan secara alami."Pak, bagaimana sih caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ini?" tanya Aska. Pak Adi menetap Aska sambil tersenyum, kemudian membawanya ke taman bunga yang ada didekat relief Universitas. Pak Adi lalu menyuruh Aska untuk berjalan di taman indah dengan bunga berwarna-warni itu jika ia ingin pertanyaannya terjawab."Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang menurutmu paling indah, namun jangan pernah kembali ke belakang!" perintah pak Aska berjalan lurus menyusuri taman bunga. Dipertengahan jalan ia menemukan bunga yang menurutnya indah, namun dia urungkan niatnya untuk memetik bunga itu, karena berpikir bahwa ada bunga yang lebih indah di depan sana. Dia pun terus berjalan dengan maksud memilih bunga yang jauh lebih indah. Maka sampailah Aska diujung taman, dengan tangan hampa tanpa sekuntum bunga yang dipetiknya. Disana Pak Adi sudah menantinya dan bertanya, "Mengapa kamu tidak mendapatkan satupun bunga?"."Sebenarnya tadi saya sudah menemukannya tapi tidak saya petik, karena saya berpikir masih ada bunga yang lebih indah didepan sana. Ternyata ketika sudah sampai diujung saya baru sadar bahwa yang saya lihat tadi adalah yang terindah, itu semua tidak ada artinya karena saya tidak bisa kembali ke belakang". Jawab Aska setengah menyesal. Pak Adi berkata sambil tersenyum, "Ya... itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin kita tak akan pernah mendapatkannya. Maka dari itu janganlah mencari kesempurnaan, tapi sempurnakanlah yang ada pada diri kita."Aska pun akhirnya mengerti makna dari kesempurnaan sejati. Kini ia melanjutkan hidupnya dengan menyempurnakan apa yang ada dalam dirinya serta bersikap rendah hati. Karena ia tahu jika terus mengejar kesempurnaan pada akhirnya ia tidak akan mendapat apapun. Dan akhirnya ia bisa lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK yang sangat memuaskan. Tidak hanya itu, kini ia menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas nikmat Allah dan tidak sombong atas segala sesuatu yang yang dapat kita petik dari cerita diatas adalah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini maka janganlah mencari kesempurnaan, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada diri kita. Karena semakin kita mencari kesempurnaan maka kita tak akan pernah mendapatkannya. Allah memberikan pelangi di setiap mendung, hikmah di setiap cobaan dan jawaban disetiap do'a. Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri, dari padi kita belajar rendah hati, dan dari Allah kita belajar kasih sayang yang Teks Cerpen Berjudul Cinta Kasih IbuJudul Cinta Kasih IbuKarangan Bulqis 0930 Oktober, hari di mana kedua orang tuaku bercerai. Ayahku selingkuh dari ibuku dan melakukan KDRT kepadanya. Di saat bercerai aku dan adikku harus memilih untuk pergi dengan ayah atau ibu. Aku memilih dengan ibu sementara adikku dengan ayah. Kami berpisah dengan perasaan kesal, sedih dan lega. Namun sebelum berpisah ibu berkata kepada adik untuk membereskan bajunya yang ada di rumah dan pergi, karena rumah ini seluruhnya adalah milik ibu, jadi ayah yang harus pergi. Ayah pergi dengan muka masamnya seperti menahan amarah. Aku berharap adik baik-baik saja bersama aku hidup dengan ibu, ibu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Walaupun ada di mana saat ibu mengalami musibah seperti ia dipecat dari pekerjaannya, kecelakaan kecil dan lain-lain. Ibu selalu tabah dalam menghidupiku. Saat aku bersedih karena suatu hal ibu memelukku dan menenangkanku. Ia menepuk pelan kepalaku, mengusap-usap punggungku, menghapus air mataku, semua ia lakukan agar aku tidak lagi saat adik datang berkunjung ke rumah kami namun penampilan dari adikku sangat berantakan seperti tidak ada yang merawatnya. Ibu marah melihat penampilan adik, dan menuntut ayah. Pada akhirnya adik tinggal bersamaku dan ibu. Sementara ayah sementara dipenjara karena melakukan kekerasan pada anak dan adik melaksanakan pemulihan diri, aku membantu ibu. Saat aku ingin membuang sampah di rumahku aku melihat ibu di pinggir jalan dengan seorang pengemis. Ibu seperti memberikan beberapa uang dan makanan untuknya. Ada juga saat dimalam hari setelah kami makan malam dan bersiap untuk tidur aku melihat ibu menangis dalam diam. Dalam hatiku terasa sakit melihat ibu menangis dan semenjak saat itu aku mulai berusaha untuk membuat ibu Teks Cerpen Berjudul BalerinaJudul BalerinaKarangan Indah ChoRuang pertunjukan terdengar riuh. Penonton berteriak, terkejut."Oh Tuhan!""apa yang terjadi?""aku sudah menduga dia akan jatuh.""oh... Kasihan sekali.""Gwen!"Sang Ibu dan Para crew yang berada di backstage segera menghampiri seorang gadis penari yang jatuh terduduk di atas panggung. Segera dibawanya Gwen menuju ruang istirahat, lalu dibaringkan. "Gwen mengalami tegangan pada otot kakinya karena belum terbiasa. Tidak apa-apa, ini akan sering terjadi pada awal-awal. Tapi sedikit istirahat akan membuat kakinya membaik." Mendengar itu, Gwen hanya menghela napas lelah. Sedang ibunya yang sejak lima menit lalu diserang panik itu merasa lebih tenang."Gwen, lebih baik kau istirahat saja dulu, Ibu khawatir.""tapi Bu, aku ingin menari lagi. Ini konser solo yang sangat aku harapkan." kata Gwen, "Hanya ballet yang membuatku bisa menerima kondisiku sekarang Bu.""tapi tidak untuk kamu." Ucapan Ibu terhenti sejenak, "Gwen... Berhentilah, lakukan apa yang kamu ingin lakukan, asal tidak menari.""Apa karena kakiku yang tinggal satu? Apa karena kecelakaan itu? Apa karena kaki kiriku harus diamputasi? Apa karena itu? Ibu melarangku untuk menari?" Gwen menangis, Ibunya juga menangis. "aku bisa menari dengan satu kakiku Bu. Kedua tanganku masih utuh. Aku bisa menggunakan tongkat. Aku baik-baik saja. Aku mungkin tidak normal lagi seperti dulu, tapi ini konser solo yang sangat aku inginkan. Ku mohon biarkan aku terus menari.""Gwen, sekali lagi. Ibu mohon, berhentilah menari.""aku tahu Ibu mencemaskanku. Tapi tidakkah Ibu mengerti apa yang aku inginkan dari dulu? Biarkan saja orang lain menganggapku tidak bisa. Tapi nyatanya aku bisa walau dengan satu kaki. Aku akan membuktikan pada mereka Bu, bahwa aku bukan orang yang cacat." Kali ini Gwen benar-benar meminta, Sang Ibu menatapnya ragu-ragu. "Ibu bisa mempercayaiku."Denting Piano mulai mengalun. Cahaya lampu menyorot pada bintang utama yang berada di tengah panggung. Gwen. Gadis itu sejenak memejamkan mata. Mencoba untuk percaya diri. Dia mengangkat tangannya untuk memberi salam pada penonton. Musik mengalun agak cepat, Gwen mulai menari dengan tongkat putihnya yang setia. Walau hanya dengan satu kaki, dia menari dengan luwes dan terbang, melayang, bagai menari di angkasa. Selama beberapa menit ia menari, gerakan Gwen agak melambat seiring Musik yang ikut melambat. Hingga akhirnya berhenti. Dia menghembuskan napas merasa puas. Ia membuka mata melihat penonton yang terdengar riuh. Ia akan rindu saat-saat seperti ini. Ia akan rindu dirinya yang menari seperti ini. Ya, ia akan rindu. Mendadak, terngiang jelas di pikirannya janji pada ibunya beberapa menit lalu."Bu, jika Ibu mengizinkan aku menari sekali lagi, aku berjanji. Ini terakhir kalinya Aku menjadi balerina."Contoh Teks Cerpen Berjudul Dukung AkuJudul Dukung AkuKarangan Nur Aisyah AmaliaMinggu lalu seorang ustadzah memberiku tugas untuk menuliskan sebuah cerita. Cerita tentang awal perjalananku berada di Ma'had ini. Namun siapalah aku? Aku hanya bocah yang belum banyak mengerti. Sampai tugas membuat cerita tentang diriku sendiripun aku merasa tak mampu. Dan inilah yang kulakukan sekarang, duduk termenung sambil memandangi kertas tugasku yang masih saja kosong sejak enam hari lalu. Berkali-kali aku mencoba menulis segala yang terlintas di pikiranku, namun pikiran tentang hafalan yang esok pagi harus kusetorkan membuatku semakin tak tahu harus menulis apa.."Cletak", perlahan kuletakkan penaku di atas meja. menarik napas panjang dan kemudian menghembuskannya perlahan. Melihat sekeliling untuk mencari sebuah gagasan, bertanya kepada setiap orang yang berlalu lalang soal apa yang bisa kutulis, namun aku hanya menerima jawaban sebuah senyuman. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada "sesuatu" yang sedang tergeletak di atas lantai. Diam dan tak bergerak. "Sesuatu" itu menarik perhatianku, dan tanpa sadar diriku terbawa mendekat pada "esuatu" "sesuatu" itu adalah seekor capung! Capung yang malang.. apakah ia mati? Mengapa ia diam saja dan tak terbang? Apakah ia sendiri? Sejenak melihat capung itu membuatku teringat pada ucapan salah seorang teman "sekuat apapun dirimu dan seberapa mampu dirimu, takkan bertahan jika kau berjalan seorang diri. Kau membutuhkan orang lain. Meski hanya dengan dukungan kecil".Kuulurkan jariku dan perlahan kusentuh salah satu sisi sayapnya. "ddrrrrtt", sayap capung itu bergetar. Ia masih hidup! Kuletakkan ia di atas telapak tanganku. Sayapnya terus bergetar sampai membuat jari-jariku merasa geli. Sampai beberapa detik kemudian capung itu terbang, lantas menari di atas langit-langit asramaAku mengerti, mungkin ini bisa disebut dengan dukungan kecil. Capung itu kembali bergerak setelah aku memberikannya sedikit belaian. Sebaliknya, lewat capung tersebut aku merasa terinspirasi, sehingga kertas yang sejak enam hari lalu mulai terisi dengan sederetan tulisan yang cerita ini berarti bagi orang lain ataupun tidak. Bagiku dari sini aku mengerti bahwa kita sebagai makhluk hidup harus saling mendukung. Karena kebanyakan orang hanya tahu bagaimana cara menyalahkan, menuntun dan memberitahu. Tapi mereka tidak mengetahui bagaimana cara Teks Cerpen Berjudul Gubuk TuaJudul Gubuk TuaKarangan AS ShinjuPagi ini, aku dan Soni ada janji mau ke hutan. Aku dan dia mendapatkan tugas kelompok dari dosen di kampus, mengobservasi hewan-hewan yang ada di yang rindang dan besar menyambut kedatangan kami. Kicauan burung seakan bernyanyi gembira melihat kami. Kami terus berjalan menyusuri hutan lebat yang barangkali saja masih belum terjajah oleh manusia. Rindang, sejuk dan pemandangan yang indah telah terhampar di sini. Banyak binatang yang mondar-mandir ke sana-ke mari. Kami terus mencatat hewan-hewan yang kami lihat, yang sudah tertangkap oleh mata. Sudah banyak spesies yang kami cantumkan dalam catatan mengira hutan ini masih belum terjamah oleh tangan-tangan manusia. Ternyata praduga kami salah, di tengah hutan kami bertemu dengan seorang kakek yang sudah tua sedang membawa dan memilih kayu-kayu kering di depannya. Kami pun menghampirinya."Maaf mengganggu, Kek," ucapku."Ya, tidak apa-apa, Cu.""Kakek sedang apa di sini?""Mencari kayu, Cu.""Untuk apa, Kek?""Untuk dijual ke pasar, Cu. Cucu mau apa ke hutan ini? Bahaya.""Kami dari kota, ada tugas kuliah mengobservasi hewan-hewan yang ada di sini, Kek."Ternyata masih ada kakek-kakek yang mencari kayu untuk dijual, di era ini."Ayo, mampir dulu ke gubuk kakek, Cu.""Di mana gubuknya, Kek?""Di seberang sana, Cu, di tepi hutan."Kami diajak kakek tua itu ke gubuknya. Ternyata kakek itu berani berjalan sendirian ke dalam hutan. Ia tidak takut akan hewan buas yang akan menerkamnya. Mungkin karena lama kemudian, kami pun sampai di gubuk kakek itu. Tua, lapuk, itulah gubuknya. Tak layak untuk ditempati. Di luar, ada kursi yang terbuat dari bambu, lapuk. Kami berdua disuruh masuk ke dalam. Di dalam terdapat bambu runcing yang sudah digerogoti rayap, seperti sisa zaman dulu. Ada juga alat-alat perang para pejuang terdahulu. Yang lebih mengherankan lagi padaku, di dindingnya terpampang foto kakek itu bersama presiden RI pertama Ir. Soekarno. Lalu kutanyakan hal itu padanya, sembari duduk di kursi kayu yang sudah tua dan berlubang terkikis rayap."Kek, kok di sini banyak peninggalan perang terdahulu, dan di sana itu foto kakek?" tanyaku."Itu?" jawabnya, kalimatnya seakan sengaja dipenggal, "itu semua sisa-sisa yang kakek pakai dulu, waktu kakek masih berperang melawan penjajah.""Jadi, kakek juga sama seperti para pejuang-pejuang yang tercatat dalam sejarah?""Ya, Cu. Tapi kakek terkucilkan, kakek tidak diperhatikan oleh mereka - para pemerintah.""Kalau kakek tidak keberatan, bisakah kakek ceritakan bagaimana saat kakek melawan penjajah dulu?""Dulu Kakek bersama para pejuang lainnya, terus berusaha untuk membebaskan bangsa ini dari para penjajah. Hingga banyak para pejuang yang mati di medan perang. Alhamdulillah, Kakek masih bisa selamat. Meskipun demikian, kami -para pejuang- terus berusaha untuk membebaskan bangsa ini dari para penjajah. Hingga pada akhirnya, mereka -para penjajah dari Jepang- dikalahkan oleh sekutu, karena Hirosima dan Nagasaki di bom atom, habis. Dua hari sebelum proklamasi dibacakan, pak Soekarno sempat diamankan oleh para pemuda dan dipaksa untuk segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini, karena Jepang dalam keadaan lemah. Malam tanggal 16 Agustus, bendera nasional RI dijahit, dan Soekarno menulis teks proklamasi. Keesokan harinya, Soekarno pun memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini. Kakek pun hadir saat itu, di barisan terdepan. Kakek sering bersama Soekarno, mengamankannya dari peperangan, dari para tentara Jepang. Namun setelah dia menjadi presiden, Kakek tidak pernah lagi diingat olehnya. Kakek tidak pernah lagi bertemu dengannya. Kakek seperti tidak pernah ia kenal. Kakek dari zamannya Soekarno jadi presiden sampai sekarang, tidak pernah dilihat seperti orang-orang yang lainnya. Tidak ada yang memperhatikan Kakek. Kakek menghidupi diri Kakek dengan mencari kayu di hutan dan menjualnya ke pasar. Itulah hidup Kakek.""Terus, dengan gubuk ini, Kek? Kakek membangunnya sendiri?""Gubuk ini Kakek bangun sendiri, setelah Kakek seminggu mencari tempat berteduh, akhirnya Kakek berhenti di sini dan membangun gubuk ini.""Oh, begitu ya, Kek. Jadi, Kakek adalah pejuang yang tersisihkan, bagitu?"Kakek itu hanya mengangguk-ngangguk tertegun mendengar cerita kakek itu. Hatiku merasa iba mendengar pernyataanya. Mendengar hal itu, aku berinisiatif untuk mencari wartawan untuk memperkenalkan kakek itu pada dunia, agar ia tak lagi dipandang sebelah kami pun minta pamit untuk pulang, karena hari mulai beranjak sore. Kami pun keluar dari gubuk tua yang terbuat dari kayu dan bambu yang sudah terlihat rapuh dan lapuk. Atapnya terbuat dari jerami yang mulai semakin renggang, tak layak untuk sudah semakin jauh dari gubuk itu. Tak cuma karena hari mulai beranjak sore, pun karena inisiatifku itu-mencarikan wartawan di rumah, kami pun mambagi tugas, mencari wartawan yang mau meliput kakek tadi. Satu hari, dua hari, hingga akhirnya setelah seminggu kami mencari, kami pun menemukan wartawan yang mau pun berangkat dengan mobil milik wartawan tersebut. Sesampainya di rumah warga sekitar, kami menitip mobil itu di salah satu rumah penduduk karena tidak adanya akses jalan yang menuju ke gubuk kakek berada dekat dengan gubuk itu, kami melihat kakek itu sudah berada di depan gubuknya. Seperti menunggu kedatangan kami. Seakan tahu maksud kami. Dia memakai baju yang sama seperti saat foto bersama Soekarno, memakai seragam pejuang kemerdekaan. Ia duduk sambil menundukkan kepala. Di depannya, ada tiang bambu dengan bendera merah putih kusut yang sudah berkibar tertiup memanggil salam. Tak ada jawaban. Perlahan kami menghampirinya yang masih tertunduk dalam diam, seolah mengisaratkan sesuatu yang sama sekali tak kami Pejuang, 16 Nopember 2013Contoh Teks Cerpen Berjudul Inspirasi ButaJudul Inspirasi ButaKarangan SylviaKakiku terus kuangkat dan kuletakkan serta berpindah tempat dengan gerakan yang paling cepat. Berbutir-butir bening basah menempel di keningku, aku melepaskan dan mengambil udara di sekelilingku. Tanganku tak kuasa menahan butir itu, dengan kesal tanganku yang memegang sebuah benda empuk persegi panjang berwarna cokelat dan banyak kolom-kolom, mengusap butir itu sehingga tanganku pun basah. Mentari siang ini membuat tubuhku terbakar dan lelah, tapi semangatku terus kugapai. Aku berlari cepat mencari persembunyian, bukan dari sinar mentari tapi dari sekelompok orang-orang dewasa berbadan kekar."Woi! Keluar loh!" teriak salah satu dari mereka. Aku sembunyi seperti tikus bisu."Dasar maling!" teriak lagi dari mereka."Gimana kalau kita berpencar aja nyarinya! Dia cuma anak kecil, pasti larinya belum jauh!" perintah ketua kelompok. Aku menyerimpit, melewati rintangan seperti di Outbond, tapi lebih mengerikan. Sampai dipertikungan jalan, tingkahku seperti orang gila, bingung mencari celah tikus raksasa."Itu dia!" teriak salah seorang yang melihatku. Aku semakin kebingungan, aku terus berlari tak tentu arah, yang penting lari, itulah tercengang melihat sebuah tempat peribadahan yang banyak orangnya karena baru adzan dhuhur, yang sangat indah. "Inilah yang aku cari. Terimakasih ya Allah, engkau memberiku perlindungan!" ucapku syukur. Segera ku cepatkan langkahan kaki ini, walau bajuku sobek kanan kiri atas bawah, kumuh, kotor dan bau. Aku segera mengambil air wudhu."Ini nak, baju untukmu!" ucap seseorang yang tiba-tiba di sampingku, membawa baju lengkap dengan sarung yang sangat bersih, putih, dan mempesona. Berbeda sekali bila disamakan dengan baju yang kupakai ini."Untuk saya?" tanyaku ragu walau keinginan meluap. Orang itu mengangguk."Pergilah ke kamar mandi sebelah sana dan ganti pakaianmu!" suruh orang itu sambil menelunjukkan jarinya. Sekarang gantian aku yang mengangguk. Aku berlari berganti, segera kulakukan ibadah dengan penuh keyakinan dan kekhusyukkan. Aku merasa sangat bahagia, entah mengapa. Sampai salam, aku berdo'a dan bersyukur atas perlindungan dan malaikat yang menurutku tadilah yang menolongku tadi. Selesai itu, aku melangkah ke pojok belakang masjid, sangking kelelahannya aku, tak dapat lagi menahan kantup mata ini menatap sekelilingingku, tidak ada cahaya dan suara seperti di kota. "Jangan-jangan ini adalah tempat pengap seperti penjara yang mereka lakukan untuk membunuhku!" pikirku khawatir akan sekelompok orang itu. Aku melangkahkan kaki untuk meluapkan rasa penasaranku. Setengah menit berjalan, aku berhentikan langkahku. Mengamati dan membuat pertanyaan rasa penasaran yang secara otomatis terpikirkan oleh otakku. Dua buah jalan berbeda dengan pohon yang berbeda juga. Sebelah kiri jalan yang rusak terus dan pohon yang berbuah jeruk matang dan busuk. Sebelah kanan dengan jalan yang sangat rusak dan benda tajam di setiap jalan, tapi hanya setengah, bahkan lebih sedikit dari jalan seterusnya yang sangat indah. Serta pohon yang berbuah macam-macam. Aku bingung memilih yang mana, rasanya seperti pilihan yang benar-benar akan aku alami. Pikiranku mulai menepis, dan membutuhkan waktu lama supaya dapat memilih salah satu yang terbaik. Seseorang bercahaya putih memecahkan mataku yang terbuka, cahaya itu masuk dan sangat menyilaukan. Orang itu berhenti di depanku, semakin aku mendapat penerangan yang menyilaukan mataku. Aku terus mengangkat tanganku untuk melindungi cahaya ini."Nak, pilihlah jalan yang kau inginkan. Menetap atau Berpindah!" ucap orang itu. Dan seketika semuanya tampak gelap kembali. Aku menoleh kanan kiri, tak ada siapapun. "Dimana orang itu berada?" kataku sambil terus tanah yang kuinjak ini bergetar hebat, aku terjatuh dan terpelanting. Dan tidak ingat lagi..."Nak, bangun nak, udah ashar!" ucap seseorang membangunkanku. Mataku yang sebenarnya masih sangat berat dengan keterpaksaan harus mengangkat bakul pikul ini."Jangan tidur di masjid ya nak!" ucap lagi orang itu setelah aku berusaha mengangkat tubuhku. Aku mengangguk, orang itu segera mengambil air wudhu dan mengikuti shalat jama'ah. Setelah itu aku pun harus dengan terpaksa meninggalkan tempat seindah ini. Tak tau lagi arah mana yang akan kulewati. Keluarga bahkan teman saja tak ada, ayah bunda hanya harapan semata sehembus angin. Hanya menadang tangan, duduk lemas seakan cacat, meminta kasihan, dan 500 pun terlempar pada tangan. Saat magrib tiba, aku bersama kawan di sana pulang. Memberikan setiap hasil yang kami dapat pada kelompok tadi. Lalu mereka memberikan bungkusan kecil yang isinya nasi dan tempe, itu saja hanya sekali sehari. Tak usah ragu kalau tubuhku kering kerempeng seperti semua itu takkan terjadi lagi. Aku akan melepas semua bayangan masa lalu itu dan mengganti baru dengan merk yang paling bagus di dunia. Tadi kelompok orang itu kuanggap sebagai kucing yang sedang mengejar mangsanya, tikus alias aku. Tapi ternyata Jerry lebih lincah dan cerdas dari pada Tom. Jerry mengambil keju milik Tom, dan Jerry tidak mau menjadi mangsa dari Tom lagi. Jelas semua itu kenyataan. Aku merogoh saku baju bersih tadi, sebenarnya aku terlihat jauh lebih tampan daripada sebelumnya. Dan aku terpelongo."Dompet ku?" kataku lemas tak berdaya, aku segera berlari kembali ke masjid tadi. Itulah keju yang dicuri Jerry dari Tom. Ternyata masjid itu sudah terkunci. "Huh, bagaimana nasibku sekarang?" desisku kesal."Tak usah khawatir. Sebentar lagi kau akan berakhir di tangan kami!" ucap tenang suara sekelompok penjahat itu. Apa, penjahat itu di depanku. Aku terkepung, dan tak lagi dapat mencari terobosan."A... tidak!!!" teriakku seember air dingin mengguyurku di pagi ini. Aku mengedipkan dan membuka berkali-kali mataku."Ngapain loh kayak gitu? Cepet sana mandi!" suruh ketua kelompok itu. Aku masih bengong-bengong setengah mimpi. Ternyata itu hanya sebatas imajinasiku saja. Tapi, itu imajinasi tercerdas yang kumiliki. Nanti, aku akan mengalaminya dengan kenyataan dan bukan mimpi lagi, sebuah kenyataan yang tidak kulalui sendiri. Bersama kawan sepengemis ini! Aku siap, dunia! Nanti...Contoh Teks Cerpen Berjudul Abu IbuJudul Abu IbuKarangam Amek BarliAku melamun di pinggir jendela kamar sembari mengingat peristiwa yang telah membuat kehidupanku menjadi kelam, gelap, tenggelam, hingga karam. Melihat anak-anak kecil mungil sedang bermanja-manja dengan ibunya, aku sempat merasa ngilu. Apalagi ada sesosok ayah yang menyelimuti kehangatan bermanja anak kecil itu. Aku semakin ngilu. Usiaku akan beranjak 17 tahun dalam hitungan beberapa hari lagi. Namun, itu tidak membuatku bahagia. Saat tiba hari itu, tidak ada kebahagiaan kalau meniup lilin hari lahir hanya sendiri. Cuma sendiri anak semata wayang di keluargaku. Kehidupan penuh tawa seperti dulu tidak pernah ku rasakan lagi. Dan sampai detik ini pun aku menjalani kehidupan hanya sebatang kara. Keluargaku telah memiliki kehidupannya sendiri. Begitu pula aku. Ayah pergi meninggalkanku sudah dari sepuluh tahun silam, sejak terlibat sebuah peristiwa mengerikan itu. Peristiwa yang menimpa ibuku. Dan ibu? Aku tidak ingin orang-orang tahu tentang ibu. Sebab itu akan menambah penderitaan luka yang saat ini aku alami. Luka yang sangat mendalam hingga hidup menjadi kelam. Tenggelam hingga karam. Aku hanya bisa bengong melihat orang yang paling mencintai dan menyayangiku, meringis kesakitan dalam selimut panas, tanpa seorang pun yang mampu dipaksa menjawab perihal ibu. Awalnya aku tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab atas pertanyaan perihal ibu. Tetapi, entah kekuatan dari mana sehingga aku mampu menjawab. Meskipun, aku hanya menjawabnya dengan berkata, "Ibu ada di hatiku." Sontak orang-orang menampakkan wajah heran mendengar jawaban itu. Terlebih, dia yang baru mengenalku. Aku masih dalam lamunan di pinggir jendela kamar. Entah mengapa tanpa menyadarinya, tetesan air membasahi pipi. Peristiwa itu sungguh membuat aku terluka, tenggelam dalam kesunyian. Sampai tidak terasa senja telah sempurna bertengkar hebat dengan ibu. Terlihat beberapa jerigen berisi bensin di dekat ayah. "Jangan berdiri di situ, pergi sana! Kalau tidak, akan ku siram juga kau dengan bensin ini. Pergi sana, masuk kamar!" Bentak ayahku. Wajah pucat, tubuh bergetar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, tak beranjak dari tempat semula, dan hanya mematung di sudut pintu kamarku ketika dibentak. Spontan ayah membuka jerigen yang berisi bensin yang berada di dekatnya, lalu menyiramnya ke sekujur tubuh ibu. Aku masih mematung di sudut pintu mereka sering terjadi. Mungkin pertengkaran sore itu adalah puncaknya. Apa permasalahannya, hanya mereka yang tahu. Kepolosan masa kecil, menjadikan aku hanya sebagai penonton atas pertengkaran mereka. Di depanku melalui kedua mata ini, aku menyaksikan peristiwa tragis itu. Sekujur tubuh ibu sudah basah kuyup dengan bensin. Melihat tingkahnya, aku termangu, bisu. Pandanganku kosong. Secara berkelebat, ayah menghidupkan korek api, lalu melemparnya ke tubuh ibu yang telah disirami bensin. Tubuh ibu terbakar, gosong."Tolong... tolong! Panas!" Teriak ibu menjadi sia-sia, karena suasana sekitar rumah sangat sunyi dan rumah kami yang berada di desa terpencil menyebabkan tidak ada yang datang menolong. Aku masih termangu di sudut pintu kamarku. Ayah bergegas pergi entah ke mana, ekspresi panik terpancar di wajahnya setelah apa yang telah dilakukannya pada ibu. Aku berlari mengejar ayah. Namun, langkah kaki ayah lebih cepat dariku. Aku menjadi sangat bodoh, terkunci di dalam rumah bersama ibu yang berteriak kepanasan karena kobaran api membakarnya. Sempat aku mencoba menyiram air yang ku ambil dari kamar mandi dengan maksud memadamkan api. Tapi yang aku lakukan itu hanya sia-sia. Api tak kunjung padam. Pelan-pelan tubuh ibu habis tidak berbentuk lagi, api semakin besar melalap tubuhnya, melalap kamar kami, melalap semuanya sampai tak bersisa apa-apa telah terbaring ditiduri malam tanpa perlawanan. Aku masih di pinggir jendela kamar. Suara anak-anak yang sedang bermanja-manja tadi pun telah sirna. Kini, aku memandangi langit dengan tatapan tak berisi, kosong. Malam terlihat akan menangis. Mendung. Begitu pula aku yang sejak sore tadi menangis mengenang ibu. Sampai-sampai bibi pengasuh memanggil untuk makan malam pun tak ku hiraukan. Aku memang tinggal sebatang kara setelah ibu dan ayah pergi dari kehidupanku. Hidupku terkatung-katung. Sampai-sampai aku berniat untuk memanggil malaikat maut untuk menjemputku. Tetapi niat itu gagal, ketika ada seorang perempuan paruh baya yang sederhana dan baik hati mau membawa dan merawatku di rumahnya. Aku memanggilnya bibi."Nak, ayo makan malam dulu. Sudah dari tadi kamu berdiri di jendela itu. Apa tidak cape kamu berdiri terus. Bibi sudah siapkan makan malam. Makan dulu, Nak!" Perintah bibi. Berulang kali dengan kata-kata yang sama bibi memanggil, tidak aku hiraukan. Bibi menghampiriku dan membuyarkan lamunanku."Iya, Bi. Sebentar lagi. Bibi duluan saja, nanti aku nyusul." Sahutku."Baiklah, Nak."-Ulang tahun ketujuh belas katanya adalah momen yang sangat istimewa. Bagiku itu hanya sebatas kata-kata saja, sebatas angka-angka. Tidak ada yang istimewa di hari ulang tahun keberapa pun. Tapi, ya sudahlah, karena takdir Tuhan itulah yang terbaik. Aku merasa sendiri menyambut hari lahirku. Tidak ada ibu, tidak ada ayah. Hanya ada bibi yang memberikan kue ulang tahun."Nak, selamat ulang tahun. Jangan bersedih lagi. Kini usiamu sudah beranjak dewasa. Kamu akan menjadi pemimpin. Kelak." Ucap bibi."Terima kasih, Bi."Lilin dihidupkan. Api menyala. Aku trauma melihat api. Spontan, aku menjauh dari kue ulang tahun itu. Bibi mencoba untuk menenangkan. Tapi, aku tetap berontak. Setelah beberapa saat dan aku mulai sedikit tenang. Aku kembali bersedih, air mata mulai mengalir. Aku melihat sumbu lilin yang telah menjadi abu. Kenangan menyedihkan saat melihat abu. Kenangan tentang ibu. Ibu yang menahan rasa sakit dari panasnya kobaran api hingga tubuhnya pun tidak berbentuk lagi, menjadi abu. Aku teringat bahwa saat itu aku pernah mengambil abu milik ibu dan menyimpannya di sebuah botol. Teringat itu, aku langsung mencari botol tersebut dan meletakkannya di samping kue ulang tahun yang bibi bawakan merasa dengan adanya abu ini, ibu berada di sekitarku dan melihatku. Meskipun, terasa sakit. Tapi dengan adanya abu ini, aku dapat merasakan kehadiran ibu. Ibu yang selalu memanjakan, menyayangi, dan mengasihiku. Kini telah pergi untuk selamanya. Aku tidak ingin larut dalam kesedihan ini. Setidaknya abu milik ibu ini telah mengobati sedikit banyak kerinduanku terhadap ibu. Abu layaknya debu, abu milik ibu. "Nak, ayo tiup lilinnya. Sudah lama kamu termenung seperti itu. Lilinnya sudah hampir habis itu, Nak!" Sahut bibi. Aku terkejut. Lamunan buyar. Dan masih merindukan ibu. Aku masih mengenang ibu. Ibu yang sudah dibakar ayah. Lamat-lamat di kepalaku berkitar ucapan paling lantang dari lelaki tua pemarah yang konon ku panggil ayah."Kau pelihara anak haram itu? Bunuh dia atau kau akan ku bunuh!" Sekelebat kepalaku dipenuhi abu. Mataku dipenuhi Teks Cerpen Berjudul Si BuncisJudul Si BuncisKarangan Melinda Azhari"Aku lelah dengan semua ini ya tuhan, mengapa semuanya terjadi padaku..." gerutunya di dalam kamar seorang diri dengan balutan selimut yang sudah tak layak dia si malang buncis yang sebatang kara, karena orangtuanya seminggu lalu telah meninggalkannya untuk selamanya."Buncis keluar kamu!" teriak seseorang dari luar seraya menggedor gedor pintu rumahnya. Ternyata itu adalah pak bayam, pemilik rumah sewaan yang ditempatinya sekarang."Tolong beri saya waktu pak, saya berjanji akan membayar rumah ini." isak tangisnya pecah memohon kepada pak bayam agar memberinya waktu."Kamu mau bayar pakai apa hah! Sudah kuberi waktu minggu lalu tapi kamu belum juga membayarnya, kamu sama orangtuamu sama saja tidak tau diuntung." membentak si buncis sambil menendangnya keras."Sudah pergi sana dari rumahku, masih ada orang yang lebih membutuhkan rumah ini dan mau membayar tepat waktu, tidak seperti kamu!""Cepat kemasi barang barangmu itu" lanjut pak bayamDengan hati hancur si buncispun mengemasi barang barangnya dan pergi meninggalkan rumah itu, ia tak tahu lagi harus kemana ia pergi, ia sekarang benar benar sebatang kara. Malang sungguh nasib si tengah hujan deras ia lewati jalan itu dengan pikiran kosong, tiba tiba brukkkk ia tertabrak becak milik wortelina. Ya wortelina si penari balet yang sombong dan angkuh."Haduhh kamu tuh kalo lewat hati hati dong, tuh gak liat becak aku jadi berantakan, aku jadi kotor seperti ini, cepat ganti rugi!" cerocos si wortelina"Maafkan saya wortelina, saya benar benar tidak sengaja, saya tidak bisa mengganti rugi karena saya baru saja mendapat musibah" si buncis meminta maaf kepada wortelina, tetapi wortelina tidak mau memaafkannya."Tidak bisa seperti itu, kamu harus ikut bersamaku, kamu harus mau jadi asistenku tanpa upah untuk ganti rugi itu." ya, itu yang wortelina mau, ia tak mau rugi, dengan seperti itu ia berfikir akan mudah melakukan sesuatu dengan seorang asisten gratis."Iya aku mau kok wortelina, asalkan kamu memaafkan aku." terima si buncis. Si buncis bersukur karena dengan menjadi asisten wortelina berarti ia mempunyai tempat tinggal sementara bersama di rumah wortelina, keluarlah ibu wortelina, ibu wortela. Tiba tiba saja mata ibu wortela tertuju kepada kalung yang dipakai si buncis."Dapat dari mana kamu kalung ini nak?" tanya bu wortela kepada si buncis. "Ini pemberian almarhum ayahku bu" jawab si buncis "siapa nama ayahmu nak" tanya bu wortela lagi "nama ayah saya pak bonteng bu." jawab tiba bu wortela langsung memeluk si buncis dengan haru dan tangis yang pecah keluar dari bu wortela "anakku..." sebut bu wortela sambil menangis."Apa apaan bu, anak ibu itu cuma aku wortelina" wortelina melerai pelukan ibunya. "Dia kakakmu wortelina, itu adalah kalung yamg ibu beli di kampung duren waktu itu, kemudian ibu diceraikan oleh ayahmu dalam keadaan hamil kamu wortelina, ayahmu mengira ibu selingkuh dengan teman ibu yang bernama pak bawon, padahal ibu tidak selingkuh" terang bu wortela sambil menangis"Jadi kamu kakakku? Astaga maafkan aku kak, tapi aku memarahimu di jalan" ucap wortelina kepada si buncis sambil memeluknyaSi buncis tidak tahan menahan harunya ia pun menangis bahagia. Kemudian mereka bertiga berpelukan dan masuk ke dalam Teks Cerpen Aku dan AyahJudul Aku dan AyahKarangan Arifah Kaifah Yasak"Hoaahhmm..."Hari Sabtu yang melelahkan. Pagi-pagi berangkat sekolah, lalu mengerjakan PR, dan lalu mengikuti kegiatan beranjak tidur karena sangat pagi yang cerah, aku segera mandi dan turun ke bawah untuk sarapan. Di meja makan, hanya ada Adik dan Ayah. "Yah, mana Mama?" tanyaku. "Mama ada meeting di luar kota, nanti malam baru pulang" jelas Ayah. Aku manggut-manggut. Aku sarapan tanpa Mama. Seperti biasa, Mama adalah wanita karier. Jadi, selalu berangkat pagi dan pulang merasa bosan dan jenuh, aku memilih menonton televisi. "Mau kemana dik?" tanyaku. "Biasa kak, aku mau les harmonika di rumah Tante Livya" balas Hafidz, Adikku yang masih duduk di kelas dua SD."Sabrina, kamu bosan ya?" tanya Ayah. "Iya yah, nggak ada kerjaan nih" balasku. "mau ikut Ayah jalan-jalan?" tanya Ayah. "Mau banget yah.." jawabku semangat. "Ya udah, ganti baju sana gih.." kata mengganti bajuku dengan rok panjang warna hijau muda, baju lengan panjang warna putih, rompi hijau muda, kerudung putih-hijau, dan sepatu santai warna putih."Yah, aku sudah siap!!, ayo berangkat!!" ajakku. Aku dan Ayah masuk ke dalam mobil sedan warna hitam milik Ayahku. Dan Brrrmmmm..."Ayah, kita mau ke mana?" tanyaku. "Ke tempat-tempat yang seru deh" jawab Ayahku. Tempat pertama yang dikunjungi Ayah adalah 'Dandelion Mall'. "Wah, kita mau shopping ya yah?" tebakku. "Excellent" balas Ayah. "Apakah aku boleh membeli apa yang aku inginkan?" tanyaku. "Ya, selebihnya tidak berlebihan untukmu" jawab membeli banyak barang. Boneka Dolphin warna pink, kerudung ungu motif bunga-bunga, sepatu kaca, tempat minum sekaligus kotak makan warna biru muda, pita berbentuk hati warna merah dengan glitter kelap-kelip dan banyak puas berbelanja, Ayah mengajakku pergi ke panti asuhan. Ayah menyerahkan sekotak besar yang berisi baju-baju lama tapi masih bagus. Aku menyerahkan pita-pita dan bando-bando yang menurutku sudah bosan ke Panti Asuhan selanjutnya Ayah mengajakku ke Toko Aksesoris dan Buku namanya 'The Hobby's Shop'. Di toko itu dijual bermacam-macam aksesoris, alat-alat tulis, alat-alat olahraga, alat-alat masak, dan bermacam-macam buku."Ayah akan pergi ke Cafe itu, ayah mau bertemu dengan teman ayah, nih ayah kasih uang buat beli di toko itu ya.., nanti kalau sudah selesai tunggu ayah di mobil saja" jelas Ayah panjang lebar. "Ok yah" balasku menuju ke bagian buku dahulu, aku memilih buku KKPK dan Komik. 2 buah KKPK dan 2 buah Komik. Dan juga Buku Diary warna biru muda. Warna kesukaanku. Lalu aku menuju bagian alat tulis. Aku membeli seperangkat alat tulis warna biru muda dan kurasa cukup, aku menuju meja kasir. "Semuanya Rp, kata Sang pelayan kasir ramah. "Ini mbak.." balasku sembari menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan. "Ini kembaliannya dek" ucap Sang pelayan kasir sembari menyerahkan tas kertas yang bertuliskan 'The Hobby Shop'. Aku mengangguk sambil menunjukkan senyum keluar dari toko bersamaan dengan Ayah. "Yah, aku haus.." rengekku pada Ayah. "Beli aja minuman di toko itu, Ayah tunggu di mobil" tukas Ayah. Aku membeli Susu strawberry dan sebotol Coca Cola untuk ke Toko 'The Hobby Shop', Aku dan Ayah pergi ke Taman Kota. Puas bermain-main di Taman, aku dan ayah beristirahat ini sudah mau sore, kita pulang yuk!, kasihan Adik menunggu kita kan?" celotehku. "Iya sesudah ke restoran dan beli oleh-oleh kita pulang" jawab ke 'Rossily Restaurant'.Ayah memanggil waiters. "Mmmm... aku pesan Spaghetti Ayam, Lava Cake, dan Ice tea saja" ujarku. Dan Ayah memesan Ayam rica-rica, Cupcake Chocolate, dan Jus makan dan membayar, Ayah mengajakku pergi ke Kedai Tante Lavina. Kedai langganan keluarga kami. Di sini, Aku dan Ayah membeli Pizza rasa Original dan Minuman Ice Choco untuk di rumah..."Ayah, Kak Sabrina dari mana aja sih?" tanya Hafidz kesal. "Habis dari jalan-jalan" godaku pada Hafidz. "Kenapa nggak ajak-ajak sih?" gerutu Hafidz. "Nih, ada pizza dan Ice choco kamu pasti suka kan?" tebakku. Muka cemberut Hafidz berubah 360 derajat. "Wow.. aku suka sekali!!, makasih ya kak..!!" jerit Hafidz kesenangan dan langsung mencomot kau pernah menghabiskan waktu sehari penuh dengan Ayahmu? Kalau belum ajaklah sekarang, selagi ada Teks Cerpen Berjudul 300 DetikJudul 300 DetikKarangan Aurellia Khadeliu SusantoGara-gara sebuah nostalgia pesawat Hercules yang dulu Clara tumpangi, Mama dan Papa jadi meninggal. Ya, nostalgia itu yang selalu menghantui jiwa Clara tiap pagi, malam pun begitu. Clara mencoba melupakan hal itu namun tetap tak bisa. Sedangkan Delisa, Adiknya mampu melupakan kejadian itu. Hanya 300 detik. Ya, pesawat itu hancur dalam 300 detik. Clara tak mampu membendungi air matanya lagi, karena rasa ketakutannya sudah berada di titik yang terakhir. Hal buruk itu dimulai ketika Clara akan pindah rumah ke Bandung..Flashback - Bandara23 Desember 2015, AM"Clara, cepetan! Itu pesawatnya mau berangkat sebentar lagi!" Teriak Mama dan Papa Clara."Iya kak, cepetan!" Suruh Adik Clara, yakni Delisa."Iya bentar!" Seru Clara. Clara pun berlari mendekati Mama dan Delisa."Ih, dasar, Kakak kok lama banget, sih!" Delisa manyun. Tanpa basa-basi, Clara menyambar Delisa, "Daripada kamu, Menor!"Delisa pun terdiam. Samar-samar, pipinya TONG.."Keberangkatan menuju ke Bandung 10 detik lagi. Para penumpang harap bersiap memasuki pesawat Hercules ini," Ucap sang pilot dengan Papa, Delisa, dan Clara segera mencari kursi VIP mereka. Nomor H63J, dan Pesawat berangkat secepat kilat. Di tengah perjalanan, pesawat kehilangan jalur, ditutupi oleh awan yang tampak berbahaya. Pesawat itu terjatuh, semua penumpang pun ikut terjatuh. Sebagian berteriak dan sebagian melarikan diri menggunakan parasut. Keluarga Clara tidak membawa apa-apa lagi selain makanan dan kumpulan baju. Clara dan Delisa diselamatkan oleh seorang pria suruhan Papa, namun.. Mama dan Papa meninggal dunia di pecahan-pecahan pesawat itu."Papa.. Papa masih hidup, kan?" Delisa memeluk jasad Papa yang hendak dikuburkan. "Papa, jangan bercanda! Ayo main sama Delisa, pa!"Tangisan Delisa tak dapat terbendung lagi. Air mata itu mengucur sampai ujung pipi Delisa."Del.. udah, jangan nangis lagi.." Hibur Clara sambil mengusap air mata Delisa. "Mama dan Papa udah meninggal,"Delisa menggeleng, "Belum, kak! lihat, dari tadi Papa main terus bareng Delisa! lihat, kak!" melihat ke sekeliling, namun yang ia lihat hanyalah jasad Mama dan Papanya yang sudah melepuh termakan badan - 201513 November 2015, PMClara terus memikirkan kejadian itu dari awal sampai akhir kisah. Tak mampu berbicara dan tersenyum lagi, hanya ada seulas dendam dan geram pada pilot yang mengendarai pesawat yang ia tumpangi dulu. Di balik senyum Clara, tersimpan kebencian. Di balik tawa Delisa, tersimpan kemusyrikan. Tak ada kata-kata yang dapat mereka ucapkan, karena 300 detik saat ini dan 300 detik ke masa depan, mereka akan terus bertukar kenangan cerita dalam hati walaupun tidak bisa diucapkan langsung Teks Cerpen Berjudul Pertemuan KamiJudul Pertemuan KamiKarangan Ghaida Zalfa HHai, aku Sindy. Sebenarnya aku anak ke dua dari tiga bersaudara. Tapi, kakak, aku dan adikku terpisah sejak kecil. Namun, sekarang kami sudah bersama kembali seperti dulu..21 Maret 2008Seperti biasanya aku dan temanku bermain di taman. Sesampainya di taman aku bertemu dengan 2 orang anak laki-laki. Setelah itu kami saling berkenalan."Hai, aku Sindy" kataku menyapa mereka."Oh hai, aku Roby, ini Sandy" jawab anak laki-laki menjawab sapaanku. Kami pun saling berjabat sedang mengobrol Roby bercerita kalau dia punya adik perempuan dan laki-laki. Tapi, mereka berpisah sejak kecil. Sedangkan Sandy ia punya kakak laki-laki dan perempuan. Lagi-lagi sama mereka juga berpisah sejak kecil."Cerita mereka sama dengan ceritaku" gumamku dalam hati. Tapi, aku berfikir ini hanya sebuah pada suatu hari, saat aku mengajak mereka berdua main ke rumahku, papaku kenal mereka. Ternyata firasatku benar Roby adalah kakakku dan Sandy adalah adikku. Sontak Roby dan Sandy kaget. Setelah itu kami pun sekarang kami bersama dan hidup bahagia seperti keluarga lainnya. Ya... Meskipun kami sering bertengkar, tapi, itu wajar bagi kakak dan adik seperti kami. Meski begitu, mereka adalah saudara terbaik sedunia. Kak Roby, Sandy aku sayang Teks Cerpen Berjudul Pencari KueJudul Pencuri KueKarangan Ega AyundiDi sebuah keluarga, ada 3 orang kakak beradik. Yaitu, Paul, Sarrah, dan John. Mereka tinggal bersama ibu mereka, ayah mereka telah lama meninggal. John biasa dipanggil oleh saudara-saudara nya Si gendut, kerena memeang tubuh nya ledih besar dan lebih gendut dari kakak-kakak nya. Dan makanan favorit John adalah saat mereka harus pindah ke desa, karena terjadi kerusuhan di kota tempat mereka tinggal. Di desa, mereka tinggal di sebuah rumah besar yang sudah lama tidak di huni, rumah itu adalah rumah warisan dari nenek mereka. Alasan mengapa mereka tidak menghuni rumah besar itu dari dulu, karena menurut mereka, rumah itu terlalu besar untuk keluarga kecil seperti mereka. Tetapi mereka terpaksa pindah ke rumah itu, Karena terdesak oleh sudah di bersihkan dari sarang laba-laba dan kotoran-kotoran lainya, dan siap untuk di huni.**Suat hari ibu memberikan kue kepada anak-anaknya, masing-masing mendapatkan 2 kue. Paul menaruh kuenya di atas meja, ia menyimpannya untuk dimakan malam nanti. Begitu juga dengan Sarrah. Tetapi, john langsung memakannya tiba, Paul dan Sarrah ingin mengambil kue yang mereka taruh di atas meja. Akan tetapi mereka terkejut, karena kue yang mereka simpan tidak lagi ada. mereka mencurigai dan menuduh John yang mengambilnya. Karena mereka tau John suka sekali kue. Namun, John tidak mau mengakuinya. Terjadi pertengkaran singkat antara merka. Lalu Ibu, datang dan mendamaikan mereka. Ibu berjanji akan menggantikan kue yang hilang itu esok hari.**Dan ibu menepati janji nya, ibu memberikan masing-masing1 kue kepada Paul dan Sarrah. Sebagai hukuman, John tidak diberikan kue lagi. John sedih sekali, padahal dia sangat menginginkan kue. Paul dan Sarrah, kembali menaruh kue itu di atas ibu menyapu, ibu melihat seekor tikus yang sedang memakan kue milik Paul dan Sarrah. Lalu Ibu memanggil anak-anaknya, Paul, Sarrah dan John. Dan ibu memberi tahu mereka, bahwa bukan John yang mengambil kue-kue itu, tetapi tikus . Paul dan Sarrah meminta maaf kepada John karena mereka telah menuduh John yang telah mengambil kue mereka. Dan, John senang sekali karena ibu memberinya kue lagi sebagai Teks Cerpen Berjudul Ulang Tahun BundaJudul Ulang Tahun BundaKarangan Hanun AfifahPagi yang cerah..."Kring... Kring... Kring..." seperti biasa bel alarm Niki berbunyi keras tepat pada pukul Niki langsung terbangun dari tidurnya dan berfikir sejenak. "Ini tanggal berapa yaa?" tanya Niki kepada dirinya."Mm... tanggal 2 Januari Wah, berarti Bunda besok berulang Tahun" Jawab Niki terkejut."Aku mau kasih Kado apa yaa buat Bunda?" tanya Niki kepada Dirinya."Aha" Jawab Niki yang sudah mendapat ide. Niki langsung pergi untuk melaksanakan salat subuh, kemudian mandi."Bunda Niki berangkat dulu yaa" kata Niki kepada bunda."Kamu tidak sarapan dulu?" tanya Bunda kepada Niki"Tidak Bun nanti ada ulangan IPA, Takut terlambat" jawab Niki sambil mengeluarkan sepedanya."Ya sudah hati-hati di jalan" kata Bunda kepada Niki"Iya bunda" jawab Niki singkat, Niki langsung berangkat meninggalkan rumahSesampainya di sekolah..."Teet.. Teet" bel sekolah berbunyi tanda sudah masuk. Niki langsung memakirkan sepedanya di dekat kantin."tok.. tok.. tok" Niki mengetuk pintu kelasnya, dan masuk ke dalam kelasnya. Ternyata Mrs. Clara wali kelas IV E sudah duduk di depan kelasnya. Niki lngsung duduk bersebelahan dengan jam berlalu.."Teet... Teet..." Bel istirahat berbunyi, Niki, Ara dan Tika langsung pergi menuju kantin"Kayaknya Puding Coklat dan Ice cream vanila enak ni" Kata Tika sambil melihat buku menu yang ada di meja."kalau Roti Bakar dan puding apel juga enak""mungkin Puding vanila dan jus jeruk juga enak"Mereka langsung memesankan makanan mereka ke bang Muiz, salah satu penjual di kantin. Setelah makanan datang Niki, Ara dan Tika langsung melahap makananya sambil bercerita."O, iya aku lupa besok Bunda berulang tahun, Aku bingung mau memberikan kado apa untuk Bunda, kalian punya ide nggak?" Tanya Niki kepada Ara dan Tika sambil melahap makananya"Aha, Aku punya ide" Jawab Tika, Tika langsung membisikkan idenya kepada Niki dan Ara."waah, itu ide yang sangat bagus" Jawab Niki sambil membayar makananya lalu langsung kembali ke kelas karena bel sudah jam kemudian"Teet... Teet... Teet..." akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, seluruh murid langsung keluar dari langsung pergi ke parkiran untuk mengambil sepedanya. Sesampainya di rumah Niki langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk memasak kue Tart, tanpa sepengetuahuan Bunda, karena Bunda sedang menginap di rumah temanya karena ada urusan pekerjaan. Niki langsung memasak jam sudah berlalu akhirnya Kue Tart buatan Niki sudah jadi. Niki langsung memasukkan Kue Tarnya ke lemari es di kamarnya."Huh... akhirnya jadi juga Kuenya" kata Niki yang lelah setelah membuat kue."Kring... Kring... Kring..." tiba-tiba Hanphone Niki berbunyi. Niki langsung mengangkat Hanphonenya."Assalamualaikum, bisa bertemu dengan Niki, ini dari Ara dan Tika" Ucap Ara"iya, ada apa kok tumben banget sore-sore menelfone ku?" Jawab niki sambil memegang telefon genggamnya."kamu sudah siap belum, aku akan ke rumahmu jam 6 nanti, untuk membantumu menghiasi taman""iya aku sudah siap aku tunggu kamu di Rumahku ya!" Ucap Niki yang sudah tidak sabar Ara dan Tika tiba di rumah Niki, mereka langsung pergi ke taman, belakang rumah Niki yang sangat luas. setelah satu jam akhirnya mereka telah selesai menghiasi hari yang cerah..."Kring... Kring... Kring..." bel alarm Niki berbunyi pada pukul Niki langsung terbangun dari tidurnya dan langsung pergi mandi. Setelah selesai mandi Niki langsung menyiapkan Kuenya di taman belakang rumahnya. Setelah selesai menyiapkan kuenya niki mengajak Bundanya yang baru saja pulang pergi ke Taman belakang rumahnya."Bunda ayo kita pergi ke taman" Ajak niki kepada Bunda"ayo, tapi untuk apa pergi ke taman pagi-pagi?" jawab Bunda"nanti Bunda juga akan tahu" Jawab Niki Niki dan Bunda pergi ke Taman Bunda langsung terkejut melihat taman di belakang rumahnya."ini siapa yang membuatnya?" tanya Bunda terkejut"SELAMAT ULANG TAHUN BUNDA" Ucap Niki kepada Bunda"Terima kasih yaa Nak" Jawab bunda Gembira, yang langsung memeluk Niki dengan pelukan tulusnya."sama-sama Bunda" Jawab Niki yang juga ikut gembira."O, iya Niki punya sesuatu buat Bunda" Ucap Niki kepada Bundanya dan langsung menyerahkan kado kepada Bunda."wah terima kasih ya nak Baju ini indah sekali" jawab Bunda dengan gembira."Iya, sama-sama Bunda" Balas Niki dengan Gembira, Niki langsung memeluk Teks Cerpen Berjudul Kesadaran AnitaJudul Kesadaran AnitaKarangan Yacinta Artha PrasantiAnita adalah bintang kelas di kelasnya. Ia cantik, pintar, kaya, tetapi ia sombong. Anita mempunyai dua sahabat yang setia, mereka adalah Jessica dan hari Senin..."An, kamu dapet berapa nih?" tanya Nia saat hasil ulangan Matematika dibagikan. "Jelas 100 dong!" ujar Anita sombong. "Wah, hebat!" teman temannya pada memuji Anita, Anita menjadi semakin lama, kepopuleran Anita bertambah. Tetapi ia juga makin sombong. Akhirnya, teman teman sampai sahabat sahabatnya Anita pun sadar bahwa Anita adalah anak yang sombong."Aku baru nyadar kalau Anita itu sombong" ujar Jessica pada Nia. Karena saat itu Anita sedang ke toilet. "Iya, mending kita jangan sahabatan lagi sama dia!" "Betul tuh!" teman temannya juga seperti itu. Jika Anita meyombongkan nilainya yang paling tertinggi atau pamer barang baru, mereka mencuekannya."Ihhh kenapa sih mereka jadi kayak gitu? Apalagi Jessica sama Nia ngejauhin aku!" Anita lama, Anita menjadi sadar. Ia mengecek dan mengoreksi dirinya. "Ternyata... selama ini aku udah jadi cewek yang sombong. mulai sekarang aku akan berubah" niat Anita di suatu Anita menjadi anak yang tidak suka memamerkan nilainya dan pamer barang baru pada teman temannya. Sekarang, Anita telah menjadi anak yang Teks Cerpen Berjudul Sekolah BaruJudul Sekolah BaruKarangan Tita Larasati TjoaChacha memikirkan hari esok. Pertama kali masuk sekolah baru. Ya dia pindahan dari Bandung ke Jakarta dikarenakan ayahnya pindah tugas. Tiba-tiba, ibunya berkata."Chacha ayo, katanya mau ke gramedia membeli peralatan esok.""Oh ya Ibu, Chacha siap siap dulu."Saat sampai di gramedia, Chacha membeli semua yang diperlukan. Barang lamanya telah diberikan kepada adiknya karena rusak semua. Karena adiknya nakal, resek, semua barang di rusaknya. Chacha membeli tas bergambar princess, tempat pensil 3, kotak pensil 3, pensil 1 pak, pena 1 pak, penghapus 1 pak, tipe x 10, buku 5 pak, buku kotak kotak kecil dan besar 1 pak, penggaris 5, peruncing besar 2, peruncing kecil 2, dan beberapa buku novel untuk dibacanya. Harganya 1 juta masih terbayang besok. Bisakah ia mendapat teman? Mungkin semua sudah punya teman dan sahabat masing-masing. Lalu bagaimana dengannya? Di sekolah lamanya saja cuma punya 5 teman. Bagaimana jika di sekolah baru? Uhh rasa gelisah menghantuinya. Akhirnya jam 12. 00 pun ia tertidur. Esoknya, saat ia datang ke sekolah. Ia menampakkan wajah polos. Ia masuk ke kelas III A kelas bu guru ia memperkenalkan diri, "Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Chacha Lestari. Saya harap kalian bisa menerima saya dengan baik." Selang beberapa waktu, ia belum mendapatkan teman. Namun, saat latihan, ulangan nilainya selalu 9 ataupun 10 seringnya. Chacha selalu menyendiri kesepian. Ia tidak mempunyai teman."Hai, Tari." Seseorang menyapanya. Ia tersenyum dan membalas sapaanya. "Hai juga." Tapi Chacha bingung mengapa ia dipanggil Tari. Tapi tak apa pikirnya nama yang bagus."Namaku Citra.""Senang bertemu denganmu Citra.""Mau gak kita jadi sahabat.""Mau." Jawab Tari dengan senang dan wajah yang berseri-seri. Ia senang mempunyai sahabat walau hanya satu. Akhirnya mereka bersahabat selamanya. Walau kadang Citra cerewet dan Tari pendiam. Simak Video "Menikmati Pemandangan Kota dari Atas Bukit Galumpang" [GambasVideo 20detik] asm/alk
Kami akan membagikan contoh cerpen singkat dan menarik tahun 2020 berbagai tema, contohnya cerpen tentang persahabatan, cinta, romantis, pendidikan, dan cerpen lucu. Misalnya saja tema persahabatan, ada banyak pengarang cerpen yang menulis tentang cerpen persahabatan. Tema tersebut biasanya disukai oleh kalangan remaja yang sedang merasakan masa-masa indahnya persahabatan. Apalagi, jika jalan ceritanya memang menarik, maka sudah pasti mereka akan ketagihan membacanya. Contoh cerpen lain yang tidak kalah menariknya adalah cerpen tentang cinta atau cerpen romantis. Meskipun jalan ceritanya yang kadang-kadang singkat, cerpen seperti ini tetap disukai oleh mereka yang sedang dimabuk asmara. Kebanyakan, buku kumpulan-kumpulan cerpen yang berjejer di rak toko buku itu adalah cerpen tentang cinta atau romantisme. Tampaknya, para penulis cerpen tahu betul mengenai keinginan terbesar pembaca tentang cerpen yang mereka sukai. Bahkan, beberapa di antara cerpen tema cinta dan romatisme ini telah diadaptasi menjadi sebuah film. Contohnya, cerpen dari Asma Nadia yang berjudul "Cinta Laki-Laki Biasa" yang pernah dijadikan film dengan judul yang sama. Contoh cerpen lainnya yang juga menarik adalah cerpen tentang pendidikan. Ada banyak karya cerpen di luar sana yang berbicara tentang pendidikan. Tema ini juga menjadi salah satu favorit para pengarang cerpen, hal ini dibuktikan dengan banyaknya cerpen tentang pendidikan di blog ataupun website yang ditulis oleh banyak orang. Umumnya, para penulis cerpen tentang pendidikan datang dari kalangan pendidik Contohnya Guru. Beberapa contoh cerpen singkat yang juga sangat digemari oleh pembaca adalah cerpen lucu. Banyak orang yang menggandrungi cerpen seperti ini. Sebagai sarana hiburan, cerpen ini dirasa efektif dan berfungsi sebagai bacaan ringan yang cocok untuk semua kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Jika cerpen cinta kadang membuat pembaca sedih dan galau, namun cerpen lucu para pembaca akan dibuat tertawa terbaha-bahak. Contoh Cerpen Uraian ini sengaja kami hadirkan untuk para pembaca sekalian yang sedang membutuhkan contoh-contoh cerpen. Dari hasil penelusuran kami, permintaan tentang contoh cerpen di internet sangat tinggi. Itulah sebabnya mengapa sehingga kami berniat untuk ikut serta memenuhi kebutuhan pembaca tersebut. Umumnya, motivasi orang berbeda-beda saat mencari cerpen, ada yang mencarinya untuk dijadikan panduan membuat cerpen, memenuhi tugas sekolah, atau sekedar bacaan mengisi waktu senggang saja. Penting diketahui, semua contoh cerpen yang kami tampilkan dalam uraian ini adalah hasil karya dari orang lain. Jadi, contoh cerpen tersebut bukan kami yang membuatnya, kami hanya sekedar membantu saja untuk sampai kepada pembaca. Contoh Cerpen Singkat Sesuai dengan judul artikel ini, contoh cerpen yang akan kami berikan adalah cerpen-cerpen singkat dari berbagai tema, seperti persahabatan, pendidikan, cinta, romantis, atau cerpen lucu. Seperti apa cerpen singkat itu? Pada postingan terdahulu, pernah kami uraikan tentang macam-macam cerpen. Dalam postingan tersebut telah kami jelaskan bahwa macam-macam cerpen berdasarkan jumlah katanya. Cerpen singkat dapat disebut juga sebagai cerpen mini, yaitu cerpen yang hanya terdiri dari 750 - kata saja. Materi Cerpen Lainnya Nilai Nilai Dalam Cerpen Ciri Ciri Cerpen Macam Macam Cerpen Jadi, contoh-contoh cerpen yang akan pembaca dapatkan dalam uraian ini adalah cerpen mini atau singkat yang terdiri dari 750 - kata saja. Semoga, semua cerpen yang kami tampilkan dalam contoh kali ini sesuai dengan minat dan kebutuhan pembaca sekalian. Baiklah, mari kita mulai saja contohnya cerpennya. 1. Contoh Cerpen Singkat Lucu dan Menarik Contoh cerpen singkat yang pertama adalah cerpen yang memuat cerita atau kisah lucu. Dalam kategori, adalah lima cerpen lucu yang akan kami tampilkan. Di jamin, pembaca akan dibuat ngakak dengan kelucuan ceritanya. Contoh Cerpen Lucu 1 Matematika Kronis Karya Winarti Senyap ini merongrong di tiap sudut kelasku. Diam seribu kata penuh makna. Hiruk pikuk yang ramai dengan celotehan masa putih abu-abu, seakan senyap dalam jangka waktu enam puluh menit. Otak teman-temanku tertekan dengan keras, berfikir sekuat-kuatnya dan berjuang semampunya dalam jangka waktu enam puluh menit. Itulah yang sedang dirasakan teman-teman seperjuanganku. Menghadapi ulangan matematika yang mengerikan. Aku bingung tak alang kepalang, teman-temanku hanya berfikir dangkal. Matematika adalah pelajaran yang yang tidak begitu disukai di kelasku. Tapi tidak denganku, aku lebih suka pelajaran matematika dari pada pelajaran seni tari, seperti contoh kawan sekelasku. Namanya Yana, dia teman sebangku ku. Dia paling anti dengan yang namanya matematika, setiap ulangan matematika tak pernah dia tidak mengeluh. "Aku tidak bisa matematika Whin, aku benci matematika." Ucapnya dengan wajah memelas. Mungkin saja dia tidak suka dengan ilmu pasti, tapi kenapa dia masuk jurusan IPA yang notabenenya setiap hari tidak akan luput dengan hitungan. Setiap hari pasti ada tiga mata pelajaran menghitung dari matematika, fisika dan kimia. Teman-teman sekelasku pusing saat itu juga dibuat soal hitungan pasti, yang harus segera di selesaikan dan tidak ingin mendapatkan nilai dibawah 75. Oh teman-teman, cobalah kalian sedikit bersimpati dengan matematika, ilmu itu tidak terlalu susah kok. Hanya ada satu kunci menyelesaikannya kawan. Pertama sukailah guru matematika terlebih dahulu. Kedua , musnahkan prinsip-prinsip hidupmu dengan mengandalkan kebetulan. Ketiga bukalah buku matematika mu tiap harinya walau hanya sepuluh sampai dua pulih menit saja. Setidaknya pahami maksudnya. Keempat yaitu jangan takut untuk mencoba. Tragis memang melihat pusing melanda kepala teman-temanku. "Waktu selesai harap di kumpulkan di depan!" ucap pak Agus guru matematika paling disiplin. Teman-temanku tersentak seketika tak beraturan. "Belum selesai pak, lima menit lagi ya pak" teriak kawan-kawanku histeris. "Selesai tidak selesai segera di kumpulkan" Seketika kertas ulangan yang sudah bertuliskan lambang-lambang tulis eksak sudah berada ditangan guru matematika. Kawan-kawanku berhamburan saat itu juga. "Jawabanmu nomer dua berapa?" tanya Zuba kepada Yani anak rangking satu di kelasku. "Jawabanku gx = 4x+20x²+25x³." "Apa??? Jawabanku salah donk kalau gitu" balas Zuba tidak sadarkan diri. Tubuhnya terhempas dilantai begitu saja tak beraturan, teman-teman sekelasku semuanya syok mendadak. "Gimana ini? Zuba pingsan seketika" ucap Yani. "Kenapa kok bisa pingsan? Bagaimana cara mengangkatnya ke UKS?" ujar Seto. Teman-teman sekelasku bingung sekali kalau Zuba yang pingsan, kami bingung kalau Zuba yang pingsan repot sekali membawanya, karena tubuhnya yang besar jadi harus ekstra tenaga mengangkatnya. Terik matahari panasnya tak terhingga menyerap tulang-tulangku tak kenal apapun. Kulit hitamku semakin lama semakin panas, menusuk di sumsum tulang rusuk ku. Siang ini waktu telah menunjukkan waktu WIB, saatnya membuang rasa stress mendalam akibat ulah matematika kronis. Mandi selama tiga jam menjadi salah satu pilihan terakhir bagi penderita matematika kronis. Seperti tragedi siang tadi Zuba yang tengah pingsan oleh matematika. setelah di wawancarai mengapa dia tiba-tiba pingsan dia menjawab dengan wajah memelas. "Kepalaku pening seketika saat mendengar jawaban matematika Yani. Itu melenceng jauh dengan jawabanku" cetusnya. "Aku harus gimana Whin" gimana nanti kalau aku remidi? Otakku sudah buntu, mampet dan tidak bisa di bersihkan lagi." Sambung Zuba. Sebegitu kroniskah matematika hingga membuat kawan-kawanku tak berdaya menghadapinya. Bermandikan air bening satu bak mandi penuh selama tiga jam memang pilihan tepat meluruhkan lambang-lambang eksak yang tak mempunyai sentuhan seni. Aku pun tak mau kalah, kumanjakan seluruh tubuhku dengan sentuhan klasik air bening yang transparan. Tiga jam penuh kamar mandi ku pakai tanpa gangguan dari siapapun. Tidak pula ibuku, ayahku, dan kakak adikku. Otakku seakan di ganti dengan otak yang baru. Segar tak terperikan, oh nikmatnya hidup ini jika tak ada yang mengaggu. "Tilulitt tilulitt" ponselku berdering seketika, itu tandanya ada sms yang masuk. Ku selesaikan upacara mandiku dalam rangka membuang gejala virus-virus matematika kronis, untuk segera membuka sms yang tengah menghiasi layar ponselku. Upacara mandiku 3 jam penuh sukses tanpa gangguan Whin Sender Yana Ah dasar Yana upacara mandiku juga berjalan dengan sangat sukses dan lancar tanpa gangguan dari siapapun. Upacara mandiku juga berjalan dengan lancar tanpa halangan To Yana. Tragedi matematika tidak berakhir sampai di sini, ada ulangan pasti juga ada hasil ulangan. Pagi ini ada pelajaran matematika, kabarnya hari ini pak Agus akan membagikan hasil ulangan kemarin. Kawan-kawanku sudah menyiapkan mental sekuat-kuatnya. "Oh mimpi apa aku tadi malam, pagi-pagi begini sudah ada matematika. Oh Tuhan selamatkan aku dari virus-virus matematika kronis ini." Ucap Uus "Iya siapkan mental sekuat-kuatnya sajalah." Hentakan kaki terdengar semakin keras dan mendekat ke ruang kelasku. "Selamat pagi anak-anak" ucap pak Agus guru matermatika. "Pagi pak……" balas kalwan-kawanku sekelas. "Hari ini saya ingin membagikan hasil ulangan kemarin, saya sangat kecewa dengan hasil ulangan di kelas ini. Hanya ada lima anak saja yang tuntas dan lolos dari KKM" desis pak Agus dengan ekspresi kecewa. Saat itu juga syok melanda di otak kami masing-masing. "Akan saya bacakan yang lolos KKM, hanya ada lima anak saja yaitu Yani, Seto, Rangga, Tino dan Whina saja, dan yang lain tidak lulus KKM." Braakkk aku kaget melihat kejadian di pagi ini. Teman-temanku sekelas pingsan semua kecuali lima anak yang di sebutkan tadi. Oh syok telah melanda jiwa-jiwa kawanku. Virus matematika kronis telah menyerang seisi kelas XI IPA 2. Sampai saat ini belum ada yang bisa menyembuhkan penyakit matematika kronis. Oh Tuhan kelasku kacau akibat matematika kronis. Contoh Cerpen Lucu 2 Permen Ajaib Karya Rusmiyati Suyuti Tidak banyak yang kuingat di masa-masa kecil dulu, tapi yang pasti aku tinggal bersama embah putriku karena kedua orang tuaku pergi merantau ke daerah Sumatera. Embahku tinggal di sebuah dusun terpencil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah sejak usiaku masih beberapa bulan sampai kemudian aku 9 tahun baru tinggal bersama kedua orang tuaku setelah mereka memutuskan untuk menetap di kelurahan yang ada di daerah Kabupaten Pati. Aku bersama kakak laki-lakiku diasuh oleh Embah dan Bu Lek, Embah kakungku sudah meninggal jauh sebelum aku lahir sedangkan Bu Lekku masih lajang. Ada satu peristiwa yang masih aku ingat saat berusia 4 tahun dulu, mungkin tidak serinci kisah sebenarnya tapi hal ini masih berefek sampai saat aku sudah di bangku SMU. Awal mula kejadian ini waktu aku bermain ke rumah sepupu yang terletak kira-kira 1 km dari rumah Embah, aku diajakin main ke rumah tetangga sepupu di sana sudah ada anak-anak yang lain juga. Ada seorang anak laki-laki sebaya denganku yang menjadi pusat perhatianku selama bermain bersama tersebut, tingkah lakunya benar-benar membuat penasaran. Dia selalu mengeluarkan suara seperti sedang menyesap permen. "Bud, kamu sedang apa ngisep permen kok ga habis-habis dari pagi tadi?" Tanyaku "Ini enak banget tau, kamu mesti nyoba…!" Jawabnya "Emang itu permen apa?" "Permen ini tidak usah beli, gratis! Kamu cukup tidak usah menggosok gigi seminggu, permen ini otomatis ada di mulut kamu, manis banget!" Karena aku penasaran, setelah pulang ke rumah aku beniat untuk mendapatkan permen seperti Budi juga yaitu dengan cara tidak menggosok gigi selama seminggu. Hari pertama masih baik-baik saja, aku acuhakn saja meski mulut terasa asam. Hari ke dua aku masih bertahan, mulut terasa asam dan sedikit bau tidak enak keluar dari mulutku. Hari ke tiga bau mulut sudah menyengat dan rasa asampun sangat tidak enak, aku menghindari interaksi dengan orang-orang di sekitar. Beberapa orang sudah menegur kenapa mulutku bau sekali, ada yang menanyakan kamu ga gosok gigi ya dan ada pula menanyakan makanan apa yang ku makan sehingga berakibat seperti itu. Hari berikutnya masih tetap sama, tetap bertahan untuk tidak gosok gigi meski sudah terasa ngilu, bau, dan asam yang teramat sangat. Hari keenam hampir saja aku menangis karena ketidaknyamanan, tapi segera teringat perjuanganku tinggal satu hari lagi untuk mendapatkan permen ajaib yang istimewa itu. Hari terakhir yaitu hari yang ke tujuh pagi-pagi sekali "Huaaaaaaaaaaaaaaaa.....!!! Hik...hik..hik...!!!" Aku menangis sekencangnya karena merasakan sakit gigiku yang teramat sangat, Embah dan Bu Lek serta merta berlarian ke kamarku dan bertanya apa yang terjadi padaku. Kemudian aku menunjukkan mulutku dengan jari telunjuk dan mereka terkejut melihat perubahan yang terjadi. "Kamu kenapa Ros?" Tanya Embah "Gigiku sakit banget Mbah?" Jawabku "Lho, kok bisa?" Embah bertanya lagi Akupun menjawabnya, "Iya Mbah, aku ga gosok gigi seminggu. Karena kata Budi kalau aku ga gosok gigi seminggu nanti aku bisa mendapatkan permen langsung ada di mulutku tanpa harus membeli dan katanya lagi rasa permen itu enak sekali, ga habis-habis. Huuuu...hu...hu..." "Oalaaah....pantesan beberapa hari ini kalau kamu bicara ada bau-baunya gimana gitu, ternyata ga gosok gigi to...Semnggu lagi....Benjolan yang di gigi Budi itu bukan permen tapi gusinya yang bengkak seperti kamu ini karena tidak menggosok gigi. Yo wes nanti jam 9 kita ke Puskesmas di Wedari biar diperiksa gigimu, lain kali Tanya dulu sama Embah atau Bu Lek kalau mau melakukan sesuatu yah dan tentunya gak diulangi lagi kan bertahan untuk tidak gosok gigi selama seminggu lagi" Ceramah Bu Lek sembari senyum-senyum. Aku hanya nyengir menahan sakit gigiku sambil mengiyaka yang dikatakan Bu Lek. Aku benar-benar kapok untuk mencoba tidak gosok gigi lagi, gigi gerahamku sudah mulai berlubang dan sampai SMU masih kumat nyeri giginya. Contoh Cerpen Lucu 3 Gak Bisa Tidur Karya Irfan Firmansyah Jam melihatku degan tajam, entah kenapa aku juga bingung, seharusnya aku yang melihat jam, dunia emang kebalik benda apapun bisa menjadi hidup kalo lagi pikiran kacau marau seperti musim kemarau. Aku pergi ke dapur, kubuka lemari baju untuk melihat makanan, siapa tau ada yang sisa, eh tau-taunya gak ada, yang ada cuma baju dan celana, yah iyalah, namanya juga lemari baju, dasar bego. Aku kembali keruangan rumah, istirahat sejenak ku nyalakan TV dengan korek, ayahku datang marah-marah, tanpa sebab yang pasti dan membawa se-ember air untuk mematikan TV. Akupun semakin pusing dan langsung saja keluar untuk mencari angin, siapa tau sedang tidak sibuk. Angin-nya gak ada, mungkin ia lagi sibuk nyusun skripsi. Haduuhh, lalu aku ambil sebatang hp di kantong celanaku, ku kirim sms pada si bebeb, tidak lama kemudian si bebeb membalas, maaf, pulsa Anda tidak mencukupi untuk mengirim sms, akupun heran si bebeb kan kerja jadi sales, koq sekarang jadi operator, Aku pun semakin dibuat pusing dengan semua ini. Jam pun menunjukan pukul sementara aku masih tergeletak dengan tubuh yang lemas, perut yang lapar, mata yang mulai mengantuk, tapi tidak bisa di tidurkan karena aku kasihan sama diriku, soalnya belum di isi apa-apa, dan taku malaikat datang menjemputku dengan sebilah pisau, mati deh aku, entar di tanya deh di alam kubur, Marrobuka? Siapa Tuhan-mu?, mending bisa bahasa arab, lah ini setiap hari makan teri sama telor asin. Alhamdulillah aku masih beruntung, itu hanya misal, kubuka kamus bahasa arab, biar nanti kalau mati, bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat. Satu per tiga kuhapal, Tik tok tik tok suara suara tokek berbunyi, lalu kulihat dia dengan lembut, saya pun kaget karena yang bersuara itu bukan tokek, tetapi jam dinding klasik yang kubeli ayahku di hongkong. Karena rumahku di kota, aku aku telepon 1405 pake telpon rumah, Aku halo, ini sama 1405? 1405 ia, ini siapa ya? Aku ini aku yang kemaren nelpon. Ayam-nya ada? 1405 ohh, ada, mau pesen berapa? Aku jangan lupa, kasih pempers, biar gak gompol. 1405 terus gue harus salto sambil bilang wowww? Setelah lama berdebat dengan 1405, akhirnya aku menemukan titik temu, kutunggu beberapa detik, paket makan yang aku pesan. Bel berbunyi Assalamualaikum, ku jawab wa’alaikum salam, kakipun kulangkahkan dengan perlahan tapi pasti menuju pintu masuk rumah. ku buka pintu, aku terkejut setengah mati, aku teriak pocooong, Ini aku, jangan kaget mas, jawab seorang pegawai 1405. Ini rumah mas yang tadi pesen paket makan kenyang download kan?, ohh ia jawab ku dengan padat. ku ambil pesananku, langsung di bayar tunai tanpa kredit. Makasih mbak, aku katakan, dia pun pergi dengan tangan hampa, tanpa seorang yang menemani aku tak peduli karena dia bukan siapa-siapa. Tanpa mengurangi rasa hormat, kututup pintu dengan kaki, dan langsung menuju kamar. makananpun kubuka, bismilahirrahmanirrahim jadi apa prok prok prok, eh ternyata jadi ayam, a iyalah orang aku pesan ayam, siapa yang bego. satu persatu aku masukan kedalam mulut, ternyata lama juga, belum habis-habis karena nasinya kecil-kecil. Aku kesal, ku rau semua nasi dan ayam goreng, blem ku masukan kedalam mulut. Akhirnya mengalah juga, nasi dan ayamnya menyerah, dan seketika iapun habis olehku. Jampun berbunyi sebelas kali, pertanda sudah larut malam. Aku pergi ke toilet dulu untuk pipis, takut terjadi hal yang tidak di inginkan, kebiasaan pipis di tempat tidur. Ku buka celana ku setengah, dan ambil posisi jongkok, cerrrr suara air mancur yang keluar dari dalam celanaku. heuuu, aku pun menggil geli. Aku kembali ke kamar, soalnya sudah tak kuat menahan derasnya kantuk yang semakin mendalam, ku ganti semua pakainku dengan baju tidur, ku ambil selimut dan ku peluk guling. Suara hatiku berbisik, bismika Allahuma Ahya wa bismika amut. Dan bermunajat Sama yang Maha Kuasa agar tidurku di lindungi dari marabahaya dan malapetaka juga bencana. Ku pinta permohonan, untuk di bangunkan lagi esok pagi seperti semula. Ku lontarkan kata-kata dalam hati menjadi sebuah ampunan, Ya Alloh ampunilah semua dosa-dosaku selama ini yang pernah aku lakukan baik di sengaja maupun tidak, karena aku hanyalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari hilap ku mencoba merubah segala yang mungkin ada kesempatan untuku. Pipi pun basah dengan air mata, aku hentikan bicara, karena sudah tak kuat menahan sedih yang teramat dalam. Ku hapus air mataku dengan selimut, dan ku tutup mataku dengan paksa, tapi tak bisa, aku mencoba merayu dengan kata-kata hati agar ia luluh, akhirnya ia mengalah dan angkat bicara tidurlah dengan nyenyak nak, jangan biarkan air matamu jatuh lagi, karen hati akan tersiksa, terimalah hidup ini dengan lapang, dengan hati terbuka niscaya kau akan mendapatkan kebahagiaan. Aku pun bersyukur, masih diberi kesempatan untuk hidup walau tidak aku gunakan dengan ikhlas. Perlahan mataku mulai goyah, hatiku basah dan tak bisa bergerak, pertanda aku sudah mulai masuk dunia mimpi. Tiba-tiba malaikat datang dengan cerulitnya, akupun berlari dengan kecepatan 400 km per jam, tapi masih dapat di kejar, aku resah dan gelisah tak tau arah, kemana ku harus melangkah. Darahpun berceceran bagaikan malam tanpa bintang, aku tak dapat berkata, sulit menghindari semua ini. tak dapat ku putar lagi waktu, semuanya sudah tiba. Tak ada yang mendengar teriakanku, aku pasrah dengan sekujur tubuh penuh darah. Malaikat pun pergi tanpa pamit. ku kuruyuuuk, suara ayam tetangga, dengan setengah tak percaya aku masih dapat bangun. Ku lihat jam menunjukan pukul setengah lima, ku tampar pipiku dengan keras, dan rasanya begitu menyakitkan. Alhamdulillah aku ucapkan, Tuhan masih menjagaku. Contoh Cerpen Lucu 4 Anti Air Karya Robi Bermalas-malasan memang cara yang tepat dan akurat buat mengisi hari-hari saat nganggur, dari pada ngelakuin hal-hal yang negatif kan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Betul??? Tapi saking malasnya setiap hari gue sibuk dikamar ampe badan gue putihan karena jarang terkena sinar matahari xixixixix Repotnya gue tinggal di sukabumi dan semua orang juga pasti tau kalo di sini tuh udaranya dingin rek, jadi punya kebiasaan buruk lagi neh, yaitu males mandi. Lagiankan gue dirumah aja gak kemana-mana, ngapain juga mandi boros-borosin sabun aja!!! Dengan begini kan gue bisa menghemat sabun so membantu perekonomian keluarga kan betul??? heu heu… Gue si enjoy aja walau berhari-hari gak mandi lagian orang-orang disekitar gue juga kayanya ga ngerasa keganggu tuh, paling ponakan gue yang baru dua tahun jadi nangis pas gue cium trus langsung kabur pas gue nyoba ngedeketin "ma… si om bau!!!!" begitu teriakan ponakan gue yang lagi lucu-lucunya, ah dasar anak kecil terlalu jujur. Tapi gara-gara males mandi gue dapet julukan baru dari nyokap yaitu doger ke dua, sebenarnya doger itu nama kucing kesayangan nyokap. Bushet deh gue disamain sama kucing padahalkan gantengan gue kemana-mana dari pada si doger "ter la lu…!!! Tapi mungkin itu ungkapan kekesalan nyokap karena gue males mandi Gue jadi inget kejadian waktu kecil dulu, saat gue males mandi bokap dengan gagah perkasa ngangkat tubuh gue dan ngelemparin gue ke kolam ikan heu heu… , tapi sekarang ko dia diem aja ya apa udah ga seperkasa dulu lagi??? xixixixi Bushet...!!! Udah hampir seminggu bro gue gak mandi paling cuman gosok gigi sama cuci muka doang heu heu. Itu juga kalo lagi pengen, beruntung stok deodoran masih banyak so aman dari bau badan. Kayanya bentar lagi gw bakal masuk MURI nih yaitu sebagai orang terlama gak mandi xixixixi. Tapi ternyata kelamaan ga mandi bikin rezeky tambah seret buktinya setiap gue ngelamar kerja pasti ditolak. Selain rezeki yang seret jodoh juga seuseut gak ada seorang cewe pun yang rela gue deketin yaiayalah mana ada cewe yang mau sama cowo bau!!! Akhirnya dengan sangat terpaksa gue mandi juga dari pada hidup gue jadi makin seret, tapi percaya gak percaya saat gue mandi kampung pasir jengjing tempat gue tinggal diguyur hujan lebat padahal biasanya panas loh. Ternyata mitos zaman dulu benar kalo mandiin kucing pasti ujan gede...xixixixi 2. Contoh Cerpen Singkat tentang Cinta Contoh cerpen selanjutnya adalah cerpen dengan tema cinta. Cerpen seperti ini sangat disukai oleh para pembaca, cerpen yang mengisahkan tentang perjalanan cinta dua insan manusia, atau kadang-kadang juga kisah cinta bertepuk sebelah tangan. Tema cinta memang selalu menarik perhatian banyak orang, termasuk para penulis cerpen. Berikut ini kami tampilkan beberapa contoh cerpen singkat tentang cinta. Contoh Cerpen Cinta 1 Dalam Kotak Sederhana Karya Sifaul Wafa Pagi ini seperti pagi yang lain. Orang-orang kudengar sayup -sayup memulai harinya. Di jalan aspal kecil dekat tempat ini ibu-ibu tua mengendong bawaan mereka dengan selendang di punggung. Bungkuk tubuh mereka, kumal selendang mereka dan tak berharga bawaan mereka, mungkin hanya kacang panjang, mungkin buah melinjo kering, atau mungkin hanya untaian daun pisang yang nantinya akan di bawa ke pasar. Aku telah bangun dari tadi, ketika ibu-ibu tua dan siang memulai harinya, akupun memulai hariku, bukan hari yang cerah buatku. Kupandangi atap di atas, kotor, dan digelayuti sarang laba-laba. Pikiranku tidak kemana-mana,mataku menatap kosong, tetapi hatiku telah terbang, melanglang tinggi dan turun di sebuah memori. Aku resah. Ku hela nafas, kebangunkan tubuh ini untuk Sholat Subuh. Namun dadaku masih terasa berat meskipun setelah menghadap Allah. Kembali kubaringkan tubuh ini. Atap itu masih tetap sama. Akankah ini selesai sampai di sini. Pikirku. Akankah sejarah ini akan berakhir hanya sekian. Ataukah aku bisa berbuat sesuatu agar cerita ini terus berjalan dan masih tetap aku bisa menikmatinya. Kuambil hp murahku, ku sms seseorang, kutulis "Jam berapa nanti mulainya?" Di jawab "jam delapan...". Aku mendadak membayangkan sesuatu. Dadaku menjadi sesak. Aku ingin menangis. Aku masih ingin tetap di sini, masih ingin menikmati masa-masa indah, masih ingin bersenda bergurau dan masih ingin bebas. Ya Allah, ya Tuhanku, aku sampai di sini apakah ini rencanamu ataukah doaku dulu yang telah Engkau kabulkan. Aku menginginkan yang berbeda untuk saat ini. Akankah dia merasakan sesuatu yang penting saat ini juga, seperti diriku, sesuatu yang ada kaitannya dengan diriku. Ya Allah, aku rindu dia, aku ingin ia mengerti yang kurasakan saat ini, aku ingin ia menemaniku sampai kapanpun. Kuambil lembaran surat yang tergeletak di samping tempat tidur. Kubaca lagi. Tak ada yang salah dalam isi surat itu. Aku memang harus memenuhi keinginan orangtuaku itu. Bahkan itu adalah hak mereka, dan kewajibanku. Karena aku adalah anak mereka dan merekalah yang membiayaiku hidupku. Jam di dinding menunjukan pukul Malas sekali rasanya untuk bersiap-siap. Aku tak mau. Aku masih mencintainya. Aku masih mau bertemu, bercakap- cakap dan merasakan riang cerianya suara itu, ketawanya dan loncatan-loncatan kecilnya ketika ia melihatku. Pikiranku melayang-layang, memori masa lalu satu persatu hadir dan seakan tiada habisnya. Begitu banyak hal untuk diingat, dan telah mengendap dalam rasa. Ketika aku melihat penjual siomay, aku teringat waktu bersamanya, ketika mencium bau tanah yang naik di pagi hari, aku teringat padanya, ketika aku mengenakan pakaian yang satu itu aku selalu tersenyum karena senang mengingatnya, ketika aku melihat kerudung merah jambu aku selalu teringat padanya, dan setiap aku melihat pintu itu, aku selalu teringat juga padanya, pintu yang tak pernah ia mau memasukinya, karena takut akan ada syetan yang akan mempengaruhi kita. Aku selalu melalui pintu itu setiap hari, berkali-kali. Aku mencintainya. Aku rindu. Jam kusam di dinding telah menunjuk pukul Seakan gumpalan karung pasir, ku angkat susah payah tubuh ini menuju kamar mandi. Dinginnya air tak terasa, bahkan aku merasa tiba-tiba telah berada di kamar lagi. baju wisuda telah tergantung di dinding, kuambil fotonya dari dalam bukuku dan kupandangi. "Kenapa kau tidak bisa lulus bersamaku, kenapa sampai sekarang masih banyak mata kuliah yang harus kau ulang, kenapa kau tidak bersungguh-sungguh, sedang aku setelah ini harus pulang ke Sumatera memenuhi permintaan orang tua!" Kataku dengan pelan. kudekap foto itu dan kumasukkan ke dalam dompet. Aku sangat mencintainya. Contoh Cerpen Cinta 2 Jujur Karya Rahmi Brengsek… kau memang brengsek. Baru kusadari malam ini. Betapa bodohnya aku selama ini percaya dan menelan mentah-mentah seluruh bualan dan rayuan menjijikkanmu. Akh,kupegang kening yang tak panas ini, tapi kacau memikirkan tingkah lakumu padaku sejauh ini. Bodohnya aku baru sadari semua khilafku. Biasanya aku sangat, bahkan terlalu hati-hati dalam mengambil tindakan, ntah kau perdayai aku dengan apa sehingga semua terlanjur menyakitkan dan perih bagiku. Hingga malam ini, tak henti-hentinya otakku berputar mencari jawaban atas apa yang telah terjadi dan menimpaku, kau datang dan pergi sesuka hatimu mempermainkan perasaaanku. Awalnya aku menyalahkan diri sendiri yang tak merespon cintamu, tapi pada akhirnya, tepatnya malam ini, aku yakin semua adalah permainanmu. Dasar wanita bodoh diriku ini Semua berawal 6 bulan lalu, kita bertemu. Sikap dan perilaku yang kau tunjukkan wajar dan terkesan dalam, kau terlalu hati-hati dalam menanggapi pertanyaan yang terlontar dari mulutku. Kau cukup dewasa, menyenangkan dan membuat aku sedikit greget terhadapmu. Tapi itu semua masa lalu, dan kini, disini, tepat detik ini akan kubuka semua kebohonganmu agar tak ada lagi wanita yang tersakiti sepertiku saat ini. Pertama, kau datang dengan mulut manis mengisahkan kisah tragis keluargamu dan menunjukkan betapa tegar dan mandirinya dirimu menopang kehidupan keluargamu untuk membuat aku terkesan. Walau tak ada unsur melebih-lebihkan, kau juga menjual jaminan penghidupan yang baik dari pekerjaanmu dan tingkat pendidikanmu. Bagiku semua hanya alat untuk mempengaruhi seseorang, dan saat itu aku. Kedua, kau ingin aku beri perhatian lebih pada salah satu adikmu yang bersekolah asrama, dengan alasan kesibukanmu. Dengan pandainya mulutmu itu, meminta dengan tersirat apapun keperluan adikmu perlu pertolongan diriku untuk mengurusnya. Dasar tengik kamu. Pada akhirnya, ketika tidak ada komunikasi yang kau berikan, adikmu datang padaku dengan meminta beberapa barang keperluannya, karena kau tidak bisa. Tidak sempat alasanmu, mau tidak mau adikmu yang...ntah polos betulan atau tidak datang padaku. Dan untungnya, kau tau aku bukan tipe wanita penolak permintaan untuk orang yang sedang tidak punya. Ketiga, teramat aneh ketika suatu hari engkau memintaku untuk menjemputmu di suatu tempat dan kemudian meminjam kendaraanku untuk melakukan sesuatu. Harusnya di situ aku telah sadar, bahwa kau sedang memanfaatkanku,ya kau memang begitu. Hah, jebakanmu hebat kawan. Namun sayang, saat itu aku sedang tidak enak badan, dengan buru-buru kamu mengatakan tidak apa-apa dan tidak perlu. Aneh.... Keempat, suatu malam yang dingin, smsmu masuk, tak ada angin, lama jua tak ada kabar darimu, tiba-tiba kau bercerita tentang kesulitan ekonomi. Kamu tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar suatu biaya, dan anehnya kau sebutkan nominal dari biaya tersebut, seakan-akan memintaku untuk menyumbang sebagian dari biaya tersebut. Kemudian kau bilang, tak apa kalau tidak bisa membantu. Waw, aneh sekali,dan aku masih belum menyadari penipuan berkedok perasaan ini. Kelima, kau suka membawa nama-nama orang penting yang suka nangkring di Koran sebagai kerabat atau kolegamu, seolah-olah ingin menarik perhatianku bahwa kau adalah orang yang cukup mengesankan dan bisa di jadikan bahan pameran kalau-kalau bertemu teman atau keluargaku. Bahkan kau selalu membiarkan berkomunikasi dengan saudaramu yang biasa keluar negeri untuk sekedar jalan-jalan. Munafiknya dirimu. Keenam, tak ada angin, tak ada denting apapun. Di saat hari paling penting, paling berharga untukku. Ntah sengaja atau tidak, kau memberi kabar pernikahanmu, dan mengatakan hal-hal yang tidak penting. Seakan-akan semua kata-katamu padaku sejauh ini tak pernah kau berikan. Kau pikir aku ada untuk siapa, kau kira sejauh ini ku datang untuk siapa. Dan kau sengaja memberitahuku untuk menghancurkan hariku saat itu, tapi kau memang payah, aku bukan batu yang bisa kau hancurkan dengan palu, tapi aku adalah pohon yang memiliki akar yang kuat dan telah menjalar kemana-mana. Ketujuh, tepat 2 minggu sebelum pernikahanmu, kau datang kerumahku dan meminjam sejumlah uang, dengan alasan kau kehabisan uang dijalan sambil memperlihatkan isi dompetmu. Kemudian dengan pongahnya kau berkata kau dari rumah calon istrimu. Sialan, kau coba sakiti ku tuk sekian ribu kalinya. Berandal tua. Kemudian kau malah menawarkan bantuan untukku yang saat itu kebingungan mencari salah satu pelengkap acara ultah keponakanku. Kedelapan, aku sedang kesal. Suasana hatiku kacau, aku benar-benar mepet tak punya uang untuk mengirimkan barang salah satu tetanggamu. Kemudian kau menelpon, saat itu kacau dan dengan berat aku minta dengan sangat pertolonganmu, dengan enteng kau bilang, tidak bisa. Aghhh, rasanya, kalau saja handphoneku itu tidak mahal, ingin saja rasanya melemparnya kecermin tepat didepan kasurku. Kesembilan, setiap kau menelpon, kau selalu bilang, "aku sayang kamu", "aku kangen kamu", kemudian, plashhhhhhhh, hilang. Saat aku minta kamu untuk menjemput aku dari sebuah lokasi yang berjarak 2 jam dari tempatmu, kau hanya bilang, jauh ah, malas. Kesepuluh, kau hanya berani bilang sayang, cinta dan kangen lewat sebuah sms atau kadang-kadang lewat telepon. Kemudian, saat bertemu untuk menatap mataku saja kau tidak berani, harusnya dari awal aku sudah tahu kebohonganmu, kepalsuanmu serta tipuan jadulmu. Semua yang terjadi dan yang lainnya yang tak mampu kuurai lagi dalam ingatan dan benakku seharusnya sudah cukup untuk membuatku melupakan dan membencimu. Teganya kau permainkan hatiku dan semuanya, kau perdaya di sekitar kita hanya untuk memenuhi kepentingan ambisimu. Mungkin kau sedang taruhan pada teman-temanmu, yang mengenalku sebagai hati baja. Harusnya kau tahu, aku kasihan padamu hingga tak mampu menolak mentah-mentah dirimu, yang selama ini suka kulakukan pada kaummu. Satu hal hey ladies yang harus kalian ingat, kalau seorang pria suka mengulang kata atau kalimat tidak, enggak, gak mungkin, maka waspada pada lampu kuning tanda peringatan bahaya. Bahwa tak selamanya mulut dan rayuannya adalah benar, kita kira jujur, padahal palsu. Tak ada yang kuingin lagi darimu, setidaknya aku tahu kamu brengsek, kamu, brengsek, dan ya, kamu brengsek. Contoh Cerpen Cinta 3 Penyesalanku Karya Auzabilla Aku ingin bertemu denganmu sekali saja. Kamu tau, mungkin mulutku mengingkari namun sebenarnya aku benar-benar rindu padamu. Dan percakapan kita via telepon waktu itu semakin menguatkan rasaku. Ah...aku benar-benar jadi pecundang kali ini, di depanmu aku tak pernah mengakui rasaku. Mungkin egoku terlalu tinggi atau engkau yang tak pernah peka??? Seharusnya engkau tau dari seringnya kita bertukar cerita yang tidak penting, sekedar berbicara tentang kebiaasaan kita yang tak pernah berubah. Atau mungkin kau memang memancing agar aku sedikit menurunkan gengsiku? Kamu bahkan tau dari dulu aku tak pernah mau diatur. "Masih bolehkah kupanggil engkau bunda....?" Hmm....panggilan itu rasanya malah mengiris hatiku. Entahlah aku merasa jadi orang paling berdosa karena dulu pernah meninggalkanmu. Waktu itu aku benar-benar tidak siap menjadi pendampingmu, padahal kita bukan kanak-kanak namun mengapa aku takut jadi dewasa. "Aku hanya ingin minta maaf" "Maaf untuk apa bunda?" Maaf karena pernah membuat luka di hatimu, namun kalimat ini tak pernah keluar dari mulutku. Keberanianku belum terkumpul, mungkin nanti saja saat kita bertemu lagi pikirku. "Apa kau mau mengakui sesuatu Bun...? "Buat apa mengaku ,karena memang tak ada hal yang perlu diakui" Tidak...batinku menjerit mengutuk keangkuhanku. Perlahan mataku menganak sungai, aku hanya takut akan melukaimu lagi...takut kalau ini hanya pelarian sementaraku. Namun semakin lama aku sadar engkaulah pencarianku. Hari ini kubulatkan langkah untuk segera menemuimu. Kupakai baju pemberianmu dulu. Nanti engkau akan menemuiku di tempat pertama kita bertemu. Saat itu akan kukatakan semuanya tentang kerinduanku, pencarianku, dan semua itu ternyata kamu. Benar kata orang menunggu adalah hal yang sangat menyebalkan. Berkali kali kutengok jam namun engkau tak jua datang, ternyata kamu tetap sama tak pernah tepat waktu padahal kamu tau aku benci itu. Dulu sempat aku marah besar padamu karena kamu datang 2 jam dari waktu yang dijanjikan, dan kamu dengan entengnya menjawab kalau harus mengantar temanmu. Aku merasa diabaikan, mungkin aku terlalu egois, tapi bagiku janji harus ditepati. Dan saat lelahku menghampiri, kulihat engkau memasuki area parkir. Segera saja aku mendekatimu. "Kamu masih cantik seperti dulu Bun..." "Dan kamu tetap sama seperti dulu, tukang ngerayu..." "Apa kabarmu bun, apa pencarianmu sudah berujung" Deg...itu kamu jeritku dalam hati, namun hanya kutanggapi dengan senyuman. Lalu mengajakmu menyisir sepanjang taman kenangan kita. "Andai dia aku bun, tentulah sangat bahagia" "Tapi sayangnya bukan" godaku dengan senyum nakal. "Kenapa bun..." "Karena jarak kita berjauhan" kujawab sekenanya saja. "Kau tau bun, selepas kepergianmu aku terpuruk. Entahlah kata-katamu dulu membiusku hingga aku iyakan saja pintamu, bahkan masih kusimpan pesan singkat darimu sebelum kau benar-benar hilang ditelan bumi beberapa tahun ini" Ijinkan aku mengakhiri hubungan yang semu dan penuh dosa ini, sementara biarlah kuisi hatiku dengan cinta yang lebih kekal yaitu cinta Illahi...dan bila Alloh berkehendak maka kau akan datang padaku dan menjadikan aku pengantinmu dalam ikatan suci. Bukankah ini akan lebih indah...? "Seorang wanita dinikahi karena empat hal, dan salah satunya karena agamanya. Aku memilihmu karena itu bun...kau tau pesanmu mengisyaratkan engkaulah bidadari syurga itu..." Aku menerawang jauh ke masa lalu, dalam kebimbangan kukirim pesan singkat itu padamu. Setelah itu kubuang semua nomor hpku agar tak ada akses lagi bagimu. Aku tertunduk membisu. Petir yang datang serasa menyentak kalbuku. Perlahan langit menangis. Ah...terlalu tinggi sebutan itu bagiku, aku hanya perempuan biasa yang bimbang hatinya. Dari jauh kulihat seorang perempuan berjalan kearah kita. "Itu tunanganku bun...aku tak pernah mencintainya tapi dia begitu mencintaiku, aku katakan padanya aku menemui seorang yang mengajariku arti kehidupan. belum terlambat bun...Kami belum menikah" Tiba-tiba hujan menjadi deras, wanita itu berlari ke peneduh ditengah taman. Kamu berusaha menarikku ke sana juga namun aku menolak. Kau tau? Sebenarnya di dalam hujan bisa kusembunyikan air mata. Betapa aku mencintai hujan saat ini. "Ayo bun...katakan iya dan akan katakan padanya kalau cahayaku akan bersinar denganmu...pliiiis" Senyumku mengembang, namun mataku tetap basah "Semoga kamu bahagia ya... Aku tau rasanya menderita karena cinta dan aku tak mau wanita itu meratapi nasibnya, katakan padanya gurumu ini tak bisa menemuinya karena banyak murid yang harus diajar". candaku mungkin hambar kamu rasa, begitupun aku sakit merasakannya. Kubalikkan badan menjauhimu dan hidupmu. Biarlah hujan ini menghanyutkan kerinduanku padamu. Hujan telah reda, kulihat pelangi menggeliat manja. Namun hatiku tetap gerimis.... 3. Contoh Cerpen Singkat Tentang Persahabatan Contoh cerpen singkat berikutnya adalah cerpen yang bercerita tentang tema persahabatan. Sebuah tema yang banyak digandrungi oleh kalangan muda, khususnya remaja-remaja SMA. Para penulis cerpen sering mengangkat tema ini di dalam cerpen yang mereka buat. Cerita tentang persahabatan memang selalu menarik untuk dibaca. Terkadang, muncul perasaan campur aduk di dalam kisahnya, ada gembira, sedih, bahagia, kecewa, dan lain-lain. Berikut ini adalah contoh cerpen singkat tentang persahabatan. Contoh Cerpen Persahabatan 1 Value of Friend Karya Mutya Zulmi "Apa yang kau ketahui tentang persahabatan?" Pertanyaan yang membuat para kelima sahabatnya tercengang dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Kiran pada kelima sahabatnya. entah apa yang ia pertanyakan untuk sahabatnya itu. Sebegitu pentingkah jawabannya untuknya? hingga ia, menanyakan hal itu dengan amat serius. Pandangan, wajah dan mata kiran yang ingin sekali kelima sahabatnya menjawab pertanyannya. Ada makna, tertentu dari sebuah pertanyaannya. "Apa yang membuatmu tiba tiba membuat pertanyaan itu kiran?" Tanya salah seorang sahabatnya. Gadis itu hanya tersenyum menatap kelima sahabatnya, entah apa kini yang akan ia lontarkan kembali setelah mengatakan itu tadi? "Kau tahu mengapa aku menanyakan hal itu pada kalian? Hingga aku pun sangat menginginkan jawaban itu dari kalian semua?" senyumnya. Kelima sahabatnya hanya mengangguk dengan seksama dan menunggu jawaban gadis itu. "Aku hanya ingin tahu, apa yang akan kalian pikirkan tentang sebuah persahabatan. aku hanya ingin tahu sejauh mana kalian menghargai sebuah rasa persahabatan. aku hanya ingin tahu sepenting apakah sahabat yang berada di samping kalian saat ini, akankah kalian masih menyisihkan waktu kalian untuk sahabat kalian meski kalian tahu, kalian sangat sibuk dengan dunia kalian saat ini?" Lagi lagi gadis itu melontarkan rasa kecewanya dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang mungkin membuat kelima sahabatnya itu berpikir kesekian kalinya. Sahabatnya tetap dalam rasa kebingungannya, gadis itu hanya menyimpan rasa kecewanya dengan sebuah senyuman dan beberapa pertanyaan yang membuat kelima sahabatnya buta akan pertanyaan itu. entah apa, yang akan dikatakan oleh kelima sahabatnya itu. Gadis itu kemudian berdiri, beranjak dari tempat duduk dan menghindari kelima sahabatnya dengan perasaan kecewa tertutup senyumnya yang manis, gadis itu hanya mampu terdiam dan hanya meninggalkan senyumnya untuk kelima sahabatnya. Rasa kecewa yang masih menyelimuti dirinya membuatnya menjadi pemilih saat itu, ia mengalahkan egonya meluangkan segala waktunya berusaha memprioritaskan temannya dibanding dirinya, tapi apa yang dilakukan sahabatnya? Mereka malah tak mengerti. Meluangkan waktu saja sulit, gadis itu bisa saja bersikap tega dengan meninggalkan kelima sahabatnya pergi dengan mengatakan “aku kecewa atas ini semua, kalian tak mengerti jelas bagaimana arti persahabatan di kehidupan kalian” Kiran bisa saja, mengatakan segala yang menjadi rasa kecewanya saat itu. hanya saja, ia tak ingin menyakiti perasaan kelima sahabatnya dengan melontarkan rasa kecewa dalam dirinya. Langkah itu terhenti saat ia mengingat sesuatu, mengingat saat kenangan dulu menyelimutinya. kenangan bersama sahabatnya. Jelas kenangan itu bukan membuat dirinya terobati malah semakin terluka. jelas saja, kenangan itu menjelaskan bahwa hanya waktu yang berdekatan saja yang hanya mampu mendekatkan dirinya dengan sahabat sahabatnya. Tetapi, ketika waktu menjauhkan situasi maka kedekatan dan kebersamaan mereka hilang dan terlupakan. Bahkan, tak sama sekali dari mereka berusaha untuk bertemu dan menyapa. kesibukkan dunia yang dimiliki mereka, membuat mereka tak punya hati akan hal ini. Kiran, menahan segala rasa kecewa dengan senyuman yang ia miliki.. "Kiran?" Panggil salah seorang sahabatnya, membuat ia sadar dari lamunan yang sejak tadi ia lamunkan. Kiran, tersenyum dan menghampiri kelima sahabatnya dan duduk kembali pada bangku yang tadi ia sempat tinggalkan. "Ada apa? bagimana pertanyaanku, adakah yang ingin menjawabnya" senyumnya hampir saja pudar, tetapi ia berusaha untuk tetap tersenyum meski rasa kecewa terus menyelimutinya. "Kami, tidak tahu apa yang akan kami katakan padamu kiran. pertanyaanmu pun kami tak mengerti bagaimana menjawabnya kami berfikir, apa yang kamu pertanyakan ini tidak seperti biasanya. entah ada apa denganmu dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti ini kiran. entah ada rasa apa dalam perasaan dan hatimu kami pun tak dapat mengartikannya" "Kiran, aku hanya berfikir bahwa kamu memang sedang diselimuti rasa kecewa yang berlebih saat ini hingga kau mengajukan pertanyaan itu pada kami semua. tapi percayalah kiran, jika saat ini memang kau terluka atau pun kecewa karena kami maka katakan...." "Ingin sekali aku mengatakannya, tapi sayang sekali aku tak bisa melukai hati kalian pun dengan rasa kecewa dan ucapanku nanti. Biarkan aku saja yang mempunyai rasa kecewa ini" ucap batinnya. Kiran hanya tersenyum menanggapinya, luka itu kini semakin dalam dengan apa yang mereka katakan tadi. sudah disimpulkan bahwa mereka tidak tau apa artinya persahabatan dalam diri mereka. Aku baru mengerti bahwa persahabatan ini hanya persahabatan dalam jarak dekat. ketika jarak memisahkan mereka, maka mereka akan lupa dengan hal ini. kesibukkan mereka membutakkan segalanya, hingga mereka tak bisa menghargai persabahatan yang terjalin 3 tahun lamanya. Gadis itu semakin mengerti, bahwa hanya orang tertentu yang bisa menghargai arti persahabatan dengan sangat baik. Kiran kembali beranjak dari tempat duduknya, Sebelum ia pergi dan meninggalkan mereka berlima. Kiran mengatakan sesuatu, mengatakan sebuah kalimat yang membuat sahabatnya baru mengerti. bahwa rasa sakit dan kecewanya adalah sebuah rasa luka yang mereka buat sendiri hingga mereka tak menyadarinya sejak lama. Hingga akhirnya mereka pun mengerti bahwa pertanyaan yang diajukan oleh kiran, ternyata adalah sebuah ungkapan kalimat kekecewan yang ia ubah menjadi sebuah pertanyaan, hingga mengharuskan kami menjawabnya. "Aku hanya ingin katakan, jika ada seseorang yang hadir dalam hidup kalian dan mengutamakan kalian dalam hidupnya maka kalian harus mengerti, bahwa kehadiran seseorang itu adalah seseorang yang akan selalu ada ketika kalian membutuhkan tempat untuk berbagi rasa yang kalian punya. apapun itu, hargai ia yang selalu mengutamakan kalian dibanding hidupnya. karena kalian tak pernah tau bagaimana ia berusaha semampu mungkin untuk meluangkan waktunya untuk kalian, lalu membuat kalian merasa bahagia. Dan jika ia melakukan itu maka kalian adalah bagian dari orang orang yang paling sangat berharga untuknya." Senyumnya mengakhiri kehadiran gadis itu, ia beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya untuk pergi. Perasaan semakin terluka dan perasaan semakin kecewa ia bawa pergi bersamanya, tak ada lagi pandangan yang ia tunjukan pada sahabat sahabatnya. Meski ia harus pergi membawa rasa kecewa yang amat kecewa ia biarkan rasa itu terus terjadi, padanya. Gadis itu, semakin mengerti bahwa arti dari sebuah persahabatan hanyalah akan dimengerti oleh mereka yang sama sama akan berjuang meski, ia tau jarak akan memisahkannya sejauh mungkin. "Tuhan, kini aku mengerti apa arti sebuah persahabatan sebenarnya dan terimakasih telah menunjukan segala hal itu padaku. Terimakasih atas rasa kecewa ini, aku semakin mengerti bagaimana rasa kecewa terjadi pada orang orang yang tulus" Senyuman itu semakin memudar dan air mata kini menggantikannya,” tenanglah senyuman aku tau kau lelah maka biarkan aku yang menggantikanmu. kini kau bisa tumpahkan segalanya yang kau mau" Terkadang orang yang kita anggap dekat dengan kita adalah orang yang paling jauh dengan kita. Dan, orang yang paling jauh dengan kita adalah yang paling dekat dengan kita. Contoh Cerpen Persahabatan 2 Buah Kekompakan Karya Eko Juniharto Kami bertiga sudah berteman sejak SMP, kini kami duduk dibangkusekolah SMA yang sama. Pertemanan kami terjalin dengan akrab, darimulaibelajar, bermain, bermusik dan sebagainya kami lewati bersama tanpa ada rasa kemunafikan satusama lain. Latar belakang kehidupan kami memang berbeda-beda. Aku Winki, seorang yang simple, tidak banya komong, tegas, bertanggungjawab, dan pandai bermain drum. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Temanku Dias, seorang yang percaya diri, mudah bergaul, tampan, dan pandai bermain bass. Dia terlahir dari keluarga mampu dan berkecukupan. Sedangkan temanku yang satunya Nuno, seorang yang percaya diri, kocak, setia, dan pandai bermain terlahir dari keluarga yang sederhana. Selama ini kami bermain music bersama dan kami membentuk band dengan aliran pop-rock. Kami bercita-cita untuk menjadi band terkenal yang dapat tampil di panggung Internasional. "Hei Wink, Dias nanti pas pulang sekolah kita latihan band yuk?", ajak Nuno. "Oh boleh No!", jawab Dias. "Eh tapi nanti sepertinya aku tidak bisa deh, aku mau nganter Ibuku arisan", kata Winki. "Yaelah Wink, masih aja nganter, emang Ibu kamu tidak bisa sendiri?", tanya Nuno. "Ehmm, iya deh aku ikut, tapi habis aku nganter Ibuku ya", ujar Winki. "Ya, up to you deh, pokoknya nanti datang ya...", kata Dias. "Oh ya, aku dengar ada anak baru tuh di kelas 2 IPA B, katanya pindahan dari Bandung terus dia jago main keyboard...", kata Nuno. "Siapa namanya?", tanya Winki. "Ya aku tidak tahu, kan belum kenalan hehe...", jawab Nuno dengan tersenyum. "Aha !, kayanya aku punya ide nih...", ujar Winki. "Apaan idenya?" tanya Dias dan Nuno serentak. "Bagaimana kalau dia kita rekrut untuk nambah personil band kita? Siapa tahu dia mau...",ujar Winki. "Ya itu sih bias diatur kalau kita sudah kenal sama dia", kata Nuno. "Yaudah ayo kita ke kelas dia mumpung lagi istirahat nih..!", ajak Dias. Mereka pun menghampiri anak baru itu di kelasnya. "Itu tuh dia orangnya yas!", kata Nuno sambil menunjuk kearah anak baru itu."Oh itu orangnya, ayo kita samperin...!", seru Winki. "Hei kamu anak baru ya? Nama kamu siapa?", tanya Dias kepada anak baru. "Oh iya , aku Dodi...ada apa?" Tanya Dodi pada Dias. "Dengar-dengar katanya kamu jago main keyboard ya , apa benar?", Tanya Nuno. "Husst, sabar dulu No, langsung nyerobot aja kaya bajai", seru Winki. "Tau nih si Nuno..., eh tidak Dod, kami Cuma mau kenalan aja..., dan dipikir-pikir kalau kamu jago main keyboard...kami mau ngajak kamu gabung di band kami..., kamu mau tidak?", ajak Dias. "Ehmm gimana ya, aku juga di sekolah yang lama ikut band dan karena aku pindah, jadi aku keluar..., kalau begitu aku mau deh...", kata Dodi."Yaudah untuk memulainya, nanti kita kumpul untuk latihan pertama kita...", ujar Dias. Sewaktu pulang sekolah, mereka berkumpul dan langsung menuju ketempat studio band."Ok semua sudah siap !!!", seru Dias sebagai vokalis dan sekaligus gitaris. "We're ready...", seru semua personil. Mereka memulai berlatih bersama dan mencoba mencocokkan irama satu sama lain. "Weiss...keren banget, nadanya sudah pas...pokoknya sudah cocok semuanya padahal baru pertama", ujar Winki. "Mungkin kita memang sudah klop dan jodoh...", kata Nuno sambil tersenyum. "Biro kali Jodoh...", seru Dias. "Bagaimana kalau kita ikut ajang pencarian bakat aja atau kita ikut festival, kali-kali kita bias terkenal...", kata Dias. "Iya-iya, yaudah bayar dulu tuh studionya...kan waktunya sudah habis....", suruh Winki. "Tenang aja, kan ada Dias..., ya kan Yas...!", kata Nuno menyindir. "Ahh, kalian semua kalau soal bayar aja Aku..., yaudah dehhh", kata Dias kesal. "Hahahaha....!",seru yang lain. Akhirnya mereka mencoba mengikuti perlombaan dan festival di tempat-tempat yang mereka ketahui, tetapi sialnya mereka selalu gagal dan berakhir dengan kekecewaan. Terkadang mereka harus menerima sindiran dari orang lain yang tidak menyukai mereka. "Ahhh...gimana nih, kita sudah mendaftar kemana-mana tapi tidak pernah berhasil,..gagalmaning, gagalmaning...!",keluh Nuno. "Sing sabar toh le...iki kudu penuh perjuangan, kalau kepingin berhasil...nada Jawa", kata Winki. "Lah-lah, kenapa kamu jadi berlogat Jawa begitu Wink...?",Tanya Dodi heran. "Lah iyaya, kenapa gini, kamusih No...",seru Winki meledek. "Mungkin suatu saat nanti kalau kita terus mencoba, kita pasti bisa...", kata Dias. Tiba-tiba Nuno menyetel music saat Dias berkata lagu Sheila on 7, "Pasti Ku Bisa". "Loh-loh kenapa jadi muncul lagu begini...?", tanya Dias heran. "Tuh si Nuno...", kata Dodi. "Wuuuhh dasar, becanda aja...!", seru yang lain sambil tertawa. Mereka pun tertawa untuk mencairkan suasana sambil merencanakan strategi dan mencari peluang untuk mengikuti perlombaan lagi. Pada akhirnya sampai mereka menemukan kompetisi musik yang bertema "MUSIC FEST", dan mereka mencoba peruntungan di sana. Mereka mendaftar dan mengikuti seleksi awal dan mereka lolos. Hingga pada saat mereka sampai pada babak semifinal "MUSIC FEST". "Alhamdulillah...kita sudah sampai di babak semifinal, semoga kita dapat menampilkan yang terbaik nanti...", ujar Dodi. "Iya, pokoknya kita pasti bisa...ready, woiiii", seru mereka semua serentak membangkitkan semangat sambil menyatukan tangan. Mereka pun tampil dan menampilkan yang terbaik, juri pun akhirnya memilih mereka yang lolos ke Grand Final "MUSIC FEST". setelah mereka berhasil lolos kebabak Grand Final, mereka di beri waktu untuk istirahat dan untuk mempersiapkan karya mereka nantinya. Tiba-tiba diselang waktu itu, salah satu dari personil mereka sakit, yaitu Dodi. Dodi terkena penyakit tipus dan tidak dapat berlatih untuk beberapa hari ini apalagi tampil maksimal di Grand Final "MUSIC FEST", karena harus beristirahat yang cukup. "Wah gimana nih, kita tidak bisa tampil tanpa personil yang lengkap...", kata Dias dengan panik. "Iya gimana nih...", kata Winki yang semula tegas, tiba-tiba ikut-ikut panik memikirkannya. "Yas udah kalau begitu adanya..., kita harus tetap semangat dan tetap dapat menampilkan yang terbaik di Grand Final, meskipun tanpa personil yang lengkap... kita harus berjuang untuk Dodi, agar kita tidak mengecewakannya...", kata Nuno yang biasanya becanda, tiba-tiba mendadak bijak. Akhirnya mereka tampil di Grand Final "MUSIC FEST", ternyata mereka berhasil memenangkan perlombaan itu dan berhak mendapatkan hadiah 100 juta rupiah, dan yang paling penting, band mereka dapat tampil di pembukaan konser musik pop-rock di Jepang. Setelah kejuaraan itu, Dodi pun sembuh dan dapat bergabung dengan yang lainnya. Mereka akhirnya bisa tampil pada pembukaan konser musik di Jepang dengan personil yang lengkap dan band mereka pun terkenal di seluruh Indonesia. Contoh Cerpen Persahabatan 3 Senang dan Duka Karya Chairul Hakimi Nama aku adalah Dafi. aku adalah seorang anak kilang minyak yang kaya raya. hidup ku mewah. apa pun yang ku mau pasti dapat. tapi kalo masalah teman atau sahabat aku gak dapat. karena apa. aku tidak punya teman atau sahabat di sisiku. karena aku orang nya pendiam. jutek. Waktu itu aku sekolah di sebuah SMK swasta. waktu MOS aku dapat teman tapi cuman sementara karena aku pendiam. susah untuk bergaul. 2 jam setelah MOS aku pun mendapat kelas baru bersama anak-anak lain nya. waktu itu ada orang mendekati aku. nama nya Alif. dia anak kurang mampu tapi dia banyak sahabat waktu MOS. dia mendekati aku karena dia kasihan sama aku. karena aku tidak punya teman. dia mendekati aku dengan memberikan aku makanan. aku pun awal nya sombong tapi karena dia memaksa akhirnya aku pun mau menerima makanan dari nya. aku pun mulai berteman dengan nya. Keesokan nya aku diajak kerumah nya. dia anak yatim. ayah nya meninggal karena sakit stroke. mau bawa kerumah sakit itu pun dia gak punya uang buat ke rumah sakit. akhirnya ayah nya dirawat dirumah. seminggu kemudian penyakit ayah nya kambuh lagi dan penyakit nya makin parah. akhirnya ayah Alif dipanggil oleh yang maha kuasa. Alif pun tak percaya ayah nya pergi untuk selamanya. Seminggu setelah ayah nya meninggal. dia pun menggantikan posisi ayah nya sebagai kepala keluarga dan tulang punggung bagi keluarga nya. dia punya adik perempuan nama nya aisyah. dia kelas 2 SD. Aisyah pun membantu ibu nya untuk berjualan gorengan. itu pun kadang laris manis kadang tidak. si Alif sesudah pulang sekolah dia pun pergi ke sebuah pasar untuk mencari nafkah buat dia dan keluarga nya dirumah. sehari-hari dia jadi kuli panggul. aku pun menangis melihat kondisi rumah nya yang plafon nya sudah bolong. cat dinding rumah sudah kusam. pekerjaan ibu nya adalah jadi tukang cuci. setiap hari dia mendapat kan order pakaian dari tetangga nya. dalam sehari penghasilan cuci pakaian dari ibu nya hanya tak seberapa hanya 10 ribu sampai 40 ribu rupiah. kadang itu bisa buat untuk makan saja. Alif pun tidak pernah meminta apa-apa dari ibu nya. untuk uang sekolah, saku, dll Alif bisa mendapat kan uang nya hasil dari kuli panggul nya di pasar. Sebenar nya aku mau membantu nya tetapi dia menolak dengan halus. alasan nya karena segan saja sama aku.. hari minggu aku pun kerumah nya untuk membantu nya bekerja dipasar. awal nya dia menolak untuk bekerja dengan nya. namun aku ngotot untuk bekerja dengan nya. akhir nya dia pun menerima juga. dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore aku menolong nya. awal nya berat mengangkat beban yang ku bawa karena mengikuti sebagai kuli panggul. tapi ku coba untuk bisa. akhirnya aku bisa mengangkat barang-barang punya pelanggan Alif. akhirnya kami berdua mendapat kan uang 60 ribu rupiah. dia memberiku uang tapi aku tolak "Fi ini untuk mu karena kamu udah nolong aku" aku pun menjawab "gak usah lah kan itu kan untuk mu. aku udah ada uang ku sendiri. itu untuk mu aja kan kamu butuh uang buat sekolah" akhir nya dia menyimpan uang nya dalam saku. Jam sore kami beruda pulang kerumah Alif. uang tersebut di berikan untuk ibu nya untuk beli beras dan lauk pauk. dihari senin pagi aku pun berangkat ke sekolah. aku menjemput nya dirumah dengan membawa mobil. "Lif ayo lah naik ke mobil aku kita pergi sama-sama" kata Alif "gak usah lah aku jalan kaki saja" aku pun berkata "ehhh nanti kesiangan loh udah jam 7 pas ini." "ya udah deh aku ikut sama kamu" kata Alif "dah gitu dong kita pergi pulang sama-sama karena sekarang aku punya teman special kayak kamu. tegar baik. Akhirnya kami sampai disekolah dan pelajaran pun dimuali oleh istirahat aku pun mengajak dia ke kantin. "lif ke kantin yuk laper nih" alif pun pergi ke perpustakaan "gak ah fi aku ke perpus aja aku mau baca. ohh ya udah deh aku belikan kamu makanan ya. aku pun membelikan makanan minuman untuk ku dan alif. aku pun menemui nya dan mengajak nya ke taman buat makan sambil membaca. "lif dimakan lah makanan nya ntar gak enak loh" alif pun berkata "lanjut lah fi aku gak laper kok" "ehh nanti sakit loh" aku pun memaksa nya karena perut alif bunyi "haa perut kamu bunyi tuh berarti paler tuh dah ambil aja gak apa-apa kok. kamu mau apa ku kasih" akhirnya alif pun mengambil makanan dari ku. Selang waktu istirahat bel masuk pun bunyi. "ehh masuk yuk nanti pulanng nya sama aku ya lif" kata alif "iya fi aku pulang sama kamu" selang 4 jam berlalu bel pulang pun berbunyi aku menunggu nya di parkiran. "lif ayo pulang" lalu alif mau menurut permintaan aku. aku pun mengajak nya ke suatu tempat yang tidak pernah bisa dilupakan. "lohh nih kmana nih fi kok ini bukan jalan pulang?" aku menjawab "udah aku mau ajak kamu ke suatu tempat yang tidak bisa dihapus oleh waktu. aku menagajak nya ke danau yang indah. kami berdua keluar dari mobil dan duduk di depan mobil sambil membawa sisa makanan yang dibeli dari sekolah. "lif semenjak aku kenalan sama kamu hidup sekarang udah gak kelam lagi. karena aku punya sahabat seperti mu menerima aku apa ada nya. yaa aku dibilang jutek, sombong, nyebelin tapi kamu mau jadi sahabat aku. aku kemarin kerumah kamu dan aku bisa merasakan bagaimana susah nya cari uang, makan, buat biaya sekolah kamu." Aku menangis dihadapan nya alif pun menghapus air mata di pipi ku. "udah lah fi itu kan udah nasib aku jadi anak yatim. cari uang buat ibu aku dan adik aku, buat sekolah aku. yang jelas aku menggangap mu sahabat bahkan saudara ku sendiri. aku pun melukai jari ku dan jari nya. darah nya dan darah ku menyatu dalam satu jari sebagai sahabat dan saudara. kami pun menangis bahagia seakan-akan ini sebuah mukjizat. kami pun peluk hangat karena bahagia menjadi sahabat Susah senang kami jalani bersama sama Demikianlah uraian tentang Contoh Cerpen Singkat. Bagikan uraian ini kepada mereka yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.
cerpen tentang orang tua singkat